Optika.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah resmi merencanakan pembangunan kantor mereka yang baru di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PBNU, selain membangun kantor, juga membangun rumah sakit, perguruan tinggi dan pesantren di Nusantara yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Panajam Paser Utara.
Dalam keterangan persnya, Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf meminta ijin mendahului menempati IKN.
Baca Juga: Prabowo Tunjuk Basuki Hadimuljono Pimpin OIKN: Target Infrastruktur IKN Rampung 4 Tahun
"PBNU mendahului, mohon izin, untuk ikut menempati Ibu Kota Negara Nusantara," ujar Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf dalam keterangan pers, Selasa (1/2/2022).
Untuk pembangunan kantor baru, menurut Gus Yahya, sapaan Yahya Cholil Staquf, PBNU telah mengadakan pembicaraan serta koordinasi terkait dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dia mengklaim jika Pemerintah Daerah Penajam Paser Utara menyambut baik rencana PBNU tersebut dan tidak keberatan.
"Alhamdulillah sudah ada pembicaraan dari kemarin. dan Pak Bupati (Penajam Paser Utara) siap memfasilitasi. Supaya begitu resmi kantor Ibu Kota Nusantara (ditempati) di situ segera ada gedung baru kantor PBNU," papar Gus Yahya.
Di sisi lain, terkait nama Nusantara, kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tersebut mengatakan jika nama Nusantara sebagai Ibu Kota Negara sebenarnya bisa dikaitkan dengan dunia santri. "Nusantara itu NU, santri, pemerintah dan rakyat," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Soal Pindah ke IKN: Pindah Ibu Kota Jangan Dikejar-kejar
Menurutnya, ketika mulai ada gagasan untuk membangun ibu kota baru, saat itu banyak daerah yang mengajukan diri menjadi ibu kota baru.
"Saya pikir malah masyarakat di sini tidak kepikiran. Jadi yang jadi ibu kota malah tidak kepikiran. Kalau dulu orang daerah sekarang jadi ibu kota dan orang Jakarta nanti akan jadi orang daerah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi