Optika.id-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya memberikan pembekalan tanggap bencana kebakaran kepada para calon kader Madagaskar (Masyarakat dan keluarga siaga kebakaran) di Rungkut, Kota Surabaya, Jumat (11/2/2022).
"Sosialisasi dan simulasi tanggap bencana ini untuk penguatan Kader Madagaskar yang mengikuti program proyek percontohan (pilot project) TP PKK Pusat yang bertajuk Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto.
Baca Juga: Food Court Tunjungan Plaza 1 Surabaya Kebakaran
Dedik di pembekalan tanggap bencana kebakaran di Balai RW II Rungkut Jaya, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, menjelaskan alasan kegiatan ini digelar di Balai RW II Rungkut Jaya karena di lokasi tersebut merupakan percontohan Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana kategori tema Siaga Kebakaran Lingkungan.
Sebelumnya, kata dia, kegiatan ini telah melalui beberapa proses penilaian, mulai penilaian di tingkat kota, tingkat provinsi, setelah itu naik lagi ke penilaian tingkat pusat.
"Nanti akan dinilai oleh TP PKK Pusat dari Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) RI. Oleh karena itu, hari ini kami berikan penguatan-penguatan. Supaya nanti ke depannya tidak hanya bergerak tanggap bencana ketika ada kegiatan ini. Akan tetapi, nantinya akan kami sosialisasikan dan gerakkan secara menyeluruh di 154 kelurahan se-Surabaya," kata Dedik.
Menurut dia, sosialisasi dan simulasi tanggap bencana kebakaran ini penting bagi masyarakat, terutama kader PKK di Kota Pahlawan karena masyarakat dan Kader PKK ada di garda terdepan ketika terjadi kebakaran di pemukiman warga.
Dedik menegaskan, pada 3 menit pertama, peran warga dan PKK sangat diperhitungkan ketika terjadi bencana kebakaran di perkampungan atau pemukiman penduduk. Hal ini dikarenakan, ketika terjadi kebakaran, warga dan kader PKK berada di tempat kejadian sehingga dapat mencegah api membesar.
"Karena masa respon petugas pemadam kebakaran itu 7 menit. Sedangkan fase pertumbuhan api yang paling krusial, itu ada di 3 menit awal. Makannya, warga kami edukasi, supaya pada 3 menit awal, warga bisa segera memadamkan api," kata Dedik.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, kata dia, DPKP Kota Surabaya memberikan pengarahan secara teori di ruangan Balai RW II Rungkut Jaya. Setelah itu, jajaran DPKP memberikan pembekalan praktik cara memadamkan api hingga mengatasi ketika terjadi korsleting listrik.
Baca Juga: Gerak Cepat, Damkar Surabaya Ikut Atasi Banjir
Perlengkapan pun disiapkan satu persatu oleh DPKP Surabaya di halaman balai RW mulai dari kompor, tabung gas elpiji 3 kilogram, tong, panel listrik hingga alat pemadam kebakaran ringan (Apar) dan karung goni. Setelah menjalani pengarahan secara teori, warga dan Kader PKK yang tergabung dalam Kader Madagaskar itu, bergantian mencoba memadamkan api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua TP PKK Pokja I Kota Surabaya Rosa Sovana mengatakan Kader Madagaskar ini merupakan inovasi dari TP PKK Pokja I. Dalam proyek percontohan TP PKK Pusat, Rosa menyampaikan, bahwa Pemkot Surabaya mengikuti tiga kategori yakni, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta ketiga Peduli Lingkungan.
"Alhamdulillah, kami terpilih dan naik ke tingkat Nasional di kategori Siaga Kebakaran Lingkungan," kata Rosa.
Peran Kader Madagaskar itu nantinya bukan untuk menggantikan tugas DPKP Surabaya. Akan tetapi, peran kader ini untuk memberikan penanganan pertama ketika terjadi bencana kebakaran di 3 menit pertama.
Baca Juga: Alat Pemadam Kebakaran di Pasar Tradisional Surabaya Diperbarui
"Kader Madagaskar ini perannya penting. Maka dari itu, kami bersama DPKP memberikan edukasi mengenai apa saja yang perlu dilakukan pada 3 menit pertama saat kebakaran," kata Rosa.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi