Optika.id, Surabaya - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan penandatanganan nota kerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah untuk ciptakan potensi wirausaha umat.
Ketua Umum PBNU, Kiai Haji Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, pihaknya bersama Kementerian BUMN akan membangun sebanyak 250 Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU), serta bersama Kemenkop dan UKM mendidik sekurang-kurangnya 10 ribu wirausahawan santri.
Baca Juga: Makin Kuat, PBNU Desak PKB Tentang Peran Ulama di Partai
"Ini semua hasil setelah menyatakan diri kami terbuka untuk semua. Selain bersama dua kementerian tersebut, PBNU juga akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," jelasnya saat puncak peringatan Harlah Ke-99 NU di Kompleks Pondok Pesantren Syaichona Kholil di Bangkalan, Madura, Kamis (17/2/2022) malam.
Kerja sama lainnya meliputi program peremajaan sawit rakyat yang berpotensi melibatkan 130 cabang di seluruh Indonesia, lalu pembangunan dan pengembangan kampung nelayan di 90 titik.
Pada acara yang sama, Menteri BUMN, Erick Thohir berharap adanya kerja sama kali ini mampu menjadi salah satu upaya untuk menjawab arahan Presiden sekaligus memperkuat kebangkitan umat.
"Sebab sebagai negara muslim terbesar, Indonesia belum masuk 10 besar industri halal di dunia. Artinya masih ada sesuatu dan harus ada yang diperbaiki bersama," jelasnya
Pihaknya juga mendorong pesantren untuk menjadi pelopor kebangkitan ekonomi yang diimplementasikan dengan kerja sama antara BUMN milik NU dan BUMN milik bangsa.
Baca Juga: Pengurus Kiai PBNU Meminta PKB Diperbaiki, Dulu Diancam Carok Saat Dirikan Partai
"Insyaallah ada 250 PCNU yang sudah masuk kategori. Kami juga sudah minta ke HIMBARA untuk bersama-sama melakukan pendampingan, termasuk dengan Kementerian Koperasi dan UKM," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga mengaku, dengan akan terlahirnya 10 ribu pelaku usaha dari santri atau wirausahawan santri dapat membantu pengembangan Kewirausahaan Nasional. Sejalan dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 yang tujuannya mencetak pengusaha-pengusaha baru.
"Kami juga diperintahkan oleh Presiden untuk memperkuat koperasi pondok pesantren (koppontren). Di Jabar sudah ada percontohan, lalu di Jatim ada beberapa pondok pesantren juga ada. Adanya 10 ribu wirausaha santri akan memperkuat jaringan," kata Teten.
Hadir pada kesempatan tersebut, Rais Aam PBNU K.H. Miftahul Achyar, jajaran ketua tanfidziyah PBNU, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, pejabat Forkopimda Jatim serta ulama dan kiai sepuh.
Baca Juga: Sebut Gus Yahya dan Gus Ipul Politisasi PBNU, Cak Imin: Nggak Sopan!
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi