Optika.id - Pengamat politik Rocky Gerung mempertanyakan hasil survei yang mengklaim 70 persen masyarakat puas terhadap Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Rocky menilai hasil survei tersebut telah dipalsukan karena ada perbedaan antara fakta psikologi dan fakta sosiologi.
Baca Juga: Rocky Gerung Jelang Putusan MK, Tangan Tuhan Ada Disana!
Dia menyebut rezim Jokowi selalu menggunakan hasil survei sebagai senjata untuk mengalihkan setiap isu krusial yang berpotensi membahayakan kekuasaannya.
"Kita lihat bahwa nanti akan ada survei baru lagi tuh. Jadi setiap kali ada kesulitan ekonomi atau kekacauan itu, maka cara Istana adalah bikin survei, dan survei itu akan dipalsukan karena fakta psikologinya berbeda dengan fakta sosiologinya tuh," kata Rocky Gerung seperti dikutip Optika.id dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (23/2/2022).
Rocky mengaku tak habis pikir dengan terbitnya hasil survei dari dua lembaga ternama yang mengklaim 70 persen masyarakat Indonesia puas terhadap rezim Jokowi.
Dia mempertanyakan cara menjelaskan tingginya kepuasan masyarakat terhadap rezim Jokowi di saat banyak masyarakat harus mengantri berjam-jam hingga pingsan hanya demi memperoleh minyak goreng.
"Bagaimana menerangkan antrian panjang, banyak yang pingsan, tapi surveinya masih tinggi tuh," ujarnya.
Lebih lanjut, Rocky juga menginginkan agar lembaga survei mengawal kebijakan publik dari rezim Jokowi di jalan yang benar.
Menurutnya, lembaga survei harus berani menunjukkan adanya inkonsistensi antara fakta psikologi dan fakta sosiologi dari hasil survei yang mengklaim tingkat kepuasan rezim Jokowi mencapai 70 persen.
"Tapi sekali lagi, kita ingin agar kebijakan publik itu diasuh oleh lembaga-lembaga survei. Ini lembaga-lembaga survei yang harusnya tunjukkan bahwa kenapa ada inkonsistensi antara fakta psikologi dan fakta sosiologi?" katanya.
Baca Juga: Tak Terima Disindir, Hotman Paris Hutapea Tantang Rocky Gerung Tinju!
Pria yang pernah menjadi pengajar di Universitas Indonesia (UI) itu juga mendeteksi adanya kecurigaan hasil survei yang diterbitkan oleh lembaga litbang salah satu media massa nasional dan Indikator merupakan survei 'suruhan'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Jadi sebetulnya dengan mudah kita deteksi bahwa ini pasti disuruh, dan suruh-menyuruh itu adalah hal yang biasa dalam keadaan kacau," ujarnya.
Rocky juga menyoroti adanya persoalan baru yang akan timbul di balik dugaan kepalsuan hasil survei yang mengklaim 70 persen masyarakat Indonesia puas terhadap kinerja rezim Jokowi.
Dia menduga, investor asing akan segera menuntut bagian keuntungan dari investasi langsung mereka di Indonesia.
Menurutnya, investasi yang tumbuh saat ini hanyalah investasi saham yang berpotensi memicu gejolak ekonomi sewaktu-waktu.
Baca Juga: Diskualifikasi Prabowo, Rocky: Uji Kekuatan Jokowi Vs Rakyat
"Yang jadi soal sebetulnya, internasional yang bersiap-siap untuk menuntut bagian investasi langsung, nggak ada kan? Jadi kalau kita lihat sekarang, siapa yang invest tuh? Yang ada adalah investasi saham yang nunggu celah terjadi kecelakaan, lalu hit and run, lalu capital gain kabur," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi