Optika.id, Sidoarjo- Bupati Sidoarjo menargetkan dokumen persiapan pembangunan Jalur Perlintasan Langsung-64 (JPL-64) jalan perempatan Krian-Jerukgamping atau Flyover Krian bakal tuntas Maret 2022.
Kami mendorong Tim untuk dokumen persiapan yang diperlukan bisa segera selesai bulan depan. Kami juga akan segera menyelesaikan proses clearing lahan yang akan digunakan untuk pembangunan proyek JLP-64 ini, ujarnya, Jumat, (25/2/2022).
Baca Juga: Flyover Aloha Sidoarjo Ditargetkan Rampung dalam Waktu 17 Bulan, Hibah Lahan Dipercepat
Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Muhdlor menjelaskan dokumen yang akan diselesaikan itu berupa, AMDAL dan AMDAL-LALIN hingga Detailed Engineering Design (DED). Termasuk pembebasan 74 bangunan dan Lahan. Selanjutnya bisa dilakukan lelang oleh Kementerian Perhubungan pada April mendatang.
Pemkab Sidoarjo akan melakukan proses jual beli untuk lahan terdampak yang sudah mempunyai surat kepemilikan baik Sertipikat, Letter C ataupun Petok D.
Diperkirakan ada 74 bidang lahan yang terdampak proyek tersebut. Namun melalui identifikasi ulang, bertambah jadi 110 bidang.
Ia mengatakan bahwa 74 bidang itu berada di titik lintas jembatan sepanjang 720 meter. Jumlah itu belum termasuk keperluan turunan (off ride) flyover sepanjang 100 meter-an.
Pelaksana Kepala Dinas PUBMSDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono mengatakan, sesuai dengan aturan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), sempadan Sungai Sidomukti harus bebas dari adanya bangunan yang berjarak 10 meter di sisi kanan dan kiri sungai.
Surat pemberitahuan penertiban dan teguran untuk bangunan liar (bangli) di sepanjang Sungai Sidomukti sudah dilakukan dua hari lalu.
Surat teguran pertama itu batasnya 7 hari, terhitung hingga Rabu (2/3/2022). Warga diminta membongkar secara mandiri bangli tersebut. Jika peringatan pertama tak diindahkan, maka akan dilayangkan surat peringatan kedua yang juga berlaku hingga Rabu (9/3/2022).
Baca Juga: Terdampak Flyover JPL 64 Krian Sidoarjo, Warga Mulai Kosongkan dan Bongkar Bangunan
Apabila di pemberitahuan kedua belum dibongkar. Maka ada perpanjangan tiga hari sebelum ditertibkan oleh petugas gabungan Satpol PP, Polsek, BBWS maupun Dinas PUBMSDA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu dianggap bangunan liar. Menempati sempadan sungai Sidomukti tanpa ada sertifikat dan seizin BBWS, ujarnya
Pembangunan JPL-64 Krian-Jerukgamping ini merupakan kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dengan Pemkab Sidoarjo menggunakan skema multiyears yang dimulai tahun 2022 dan dilanjutkan di anggaran 2023.
Diperkirakan pembebasan lahan tersebut akan berlangsung selama dua bulan. Jika nilai appraisal disetujui maka langsung dilakukan pembayaran dan dilanjutkan dengan pembongkaran bangunan.
Baca Juga: RSUD Sidoarjo Barat Butuh Ratusan Pegawai, Formasi Diumumkan Pekan Depan
Jika pembebasan lahan tuntas, kementerian PUPR akan memulai pembangunan. Diperkirakan waktu pembangunannya akan berjalan paling lama 17 bulan.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi