Optika.id - Pada Hari Senin (14/3/2022) siang FOKAL IMM (Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) mengadakan Milad ke-58. Dalam acara tersebut juga diadakan acara Launching Graha IMM "Djasman Al Kindi".
Ketua FOKAL IMM Suli Da'im dalam sambutannya, menginginkan kader-kader IMM memberikan sumbangsih terhadap kampus-kampus Muhammadiyah.
Baca Juga: Melanggar Kode Etik, DPP IMM Laporkan Wakil Ketua Baleg ke MKD!
"Kalau kampus ingin menempatkan bilang saja, dan kader-kader kita ini tolong dikasih tempat dan posisi untuk membantu mengembangkan kampus Universitas Muhammadiyah," ujarnya.
Ia juga mengatakan kualifikasinya juga sesuai seperti yang dibutuhkan.
"Tentu hal tersebut harus sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, jadi jangan sampai teman-teman ini tidak memiliki kualifikasi yang bagus. Mereka juga merubah statuta perguruan tinggi hanya untuk menempatkan pegawai-pegawai ini," lanjutnya.
Ia mengungkapkan hal tersebut menjadi problem tersendiri untuk saat ini.
"Jadi ini problem serius ya. Kalau bicara hal proporsional ya boleh lah proporsional tapi secara akademis memenuhi kualifikasi kader kita ini, kemudian tidak dianggap dan dikasih ruang mereka untuk menduduki posisi jabatan yang ada di Universitas Muhammadiyah," tegasnya.
Meskipun demikian, Suli Da'im mengatakan bahwa meskipun masih ada beberapa problem, ia yakin masih ada banyak hal yang bisa dikerjakan.
"Tapi sekali lagi di tengah kita membangun kemandirian ini, saya yakin ruang lingkup yang lainnya pun masih bisa dilakukan (kerjakan). Ruang-ruang lain pasti bisa dilakukan, apabila tiap rektor itu bisa melihat kader kader kita ini memiliki kualifikasi yang bagus, dalam membantu membesarkan kampus Universitas Muhammadiyah, ya kita yakin masih banyak ruang yang bisa ditempati oleh kader kader kita," harap pria berkacamata ini.
Baca Juga: Di Bawah Terik Matahari, Suara Protes Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Gresik Menggema
Dia juga mengatakan saat ada kader yang berpotensi, dan berkualifikasi tidak dianggap merupakan hal yang keterlaluan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Tapi ya kebacut (keterlaluan), kalau ada kader yang jelas-jelas kader yang memiliki kualifikasi yang bagus, dan kualitas-kualitas yang bagus, kemudian tidak dianggap sebagai kader yang memiliki potensi dan kualifikasi bagus," kata Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini.
Ia menjelaskan apabila ada satu atau dua kader yang memiliki kualitas atau kualifikasi yang tidak bagus maka hal tersebut jangan digeneralisasi.
"Kalau ada 1 atau 2 kader yang kurang bagus dalam menjalankan tugas dia sebagai tenaga kampus tersebut ya jangan kemudian digeneralisasi, kalau hal itu terjadi maka itu merupakan tugas ketua FOKAL Jawa Timur menghukum mereka," lanjutnya disertai tepuk tangan riuh para undangan Milad.
Dia melanjutkan kualitas dan profesionalisme harus tetap dijunjung tinggi, dan jangan melihat berdasarkan kelompoknya.
Baca Juga: PK IMM UMG Gelar Kajian Antropologi Kampus: Kesadaran Kesetaraan Gender
"Jadi tetap kita menghormati kualifikasi itu menjadi bagian yang tak terpisahkan boleh, profesional boleh. Tapi kemudian jangan menempatkan posisi itu berdasarkan kelompoknya semata, mulai jajaran Rektor sampai kepala-kepala bagian itu masa nggak ada satupun kader kita ada di posisi itu, ini persoalan serius, kita bukan penuntut, tapi meminta untuk menempatkan memberikan kesempatan untuk kader kita yang memiliki kualifikasi bagus, kalau bagus kan memang nggak papa," pungkas mantan anggota DPRD Jawa Timur ini.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi