Optika.id, Surabaya - Sebanyak 2.536 SMA, SMK, MAN hingga SLB di 20 Kota/Kabupaten di Jawa Timur mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
"Ada 696 ribu sekian siswa SMA,SMK dan SLB yang masuk hari ini secara terbatas bertahap," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau hari pertama PTM terbatas di SMK Negeri 7 Surabaya, Senin (30/08/2021).
Baca Juga: Calon Gubernur Jatim di Mata Hasto: Harus Seperti Masyarakat Jatim!
Khofifah menjelaskan, PTM terbatas ini digelar hanya dua kali dalam seminggu. Ukuran terbatas yang dimaksud untuk pembelajaran tatap muka SMA dan SMK di daerah level 3 dan 2 boleh dihadiri 50 persen siswa.
Khusus SLB boleh 63 hingga 100 persen sedangkan PAUD 33 persen. Selain itu, pembelajaran dilakukan maksimal empat kali jam pelajaran selama 30 menit atau hanya dua jam.
"Pembelajaran tatap muka secara terbatas bertahap ini dilakukan sesuai SOP dari Inmendagri 35 tahun 2021, 50 persen kapasitas kelas, dua kali dalam seminggu, maksimal empat jam pelajaran 30 menit, berarti dua jam mereka masuk kelas," ujarnya.
Khofifah mengatakan, PTM terbatas ini digelar daerah di Jatim yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3. Sedangkan di wilayah PPKM level 4, PTM secara terbatas belum digelar.
Baca Juga: KPU Jatim Pastikan Tak Ada Calon Independen Maju Pilgub
Khofifah mengatakan, PTM terbatas ini digelar daerah di Jatim yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3. Sedangkan di wilayah PPKM level 4, PTM secara terbatas belum digelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Jumlah ini adalah jumlah yang mewakili 20 kabupaten/kota yang masuk pada PPKM level tiga dan dua. Hari ini kan hari terakhir PPKM level 4 akan dievaluasi sore nanti, jika nanti sore ada evaluasi, maka kita akan evaluasi kembali," ucapnya.
Di Jawa Timur, ada 20 kabupaten/kota yang diperbolehkan menggelar sekolah tatap muka terbatas untuk jenjang SMA Sederajat. Terdiri dari Dua daerah level 2 yakni Sampang dan Pamekasan.
Baca Juga: Pemilu Segera Datang, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Jaga Persatuan
Sementara 18 daerah yang masuk kategori level 3 yakni, Pasuruan, Pacitan, Sumenep, Probolinggo, dan Tuban. Selanjutnya, Jember, Bojonegoro, Situbondo, Bondowoso, Nganjuk, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Mojokerto, Lamongan, Gresik dan Bangkalan.
Khofifah menyebut jika PTM terbatas juga dilakukan secara hybrid. Artinya, selain ada PTM terbatas di kelas, juga ada siswa yang belajar secara daring di rumah.
"Posisi seperti sekarang ini, tetap izin orang tua menjadi syarat. Karena yang masuk ini kapasitas 50 persen, maka yang terjadi bukan PTM murni. Tapi hybrid learning, artinya di kelas ada tapi pembelajaran di rumah juga ada," jelasnya. (Jen)
Editor : Pahlevi