Optika.id- Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyebut berbagai pelonggaran aktivitas masyarakat saat kasus COVID-19 mulai melandai telah memicu respons positif dari para pelaku usaha di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Ini momen baik untuk menggenjot kembali perekonomian. Apalagi dalam waktu dekat masuk bulan Ramadhan," kata Wakil Walikota (Wawali) Armuji di Surabaya, Senin (21/3/2022).
Baca Juga: Kembangkan UMKM, Pemkot Adakan Pelatihan Creator Lab
Wawali Armuji menyebut berdasarkan data Pemkot Surabaya, dalam lima hari terakhir pertambahan angka kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya berada di bawah 200 kasus harian. Pada tanggal 16 Maret terdapat 185 Kasus, 17 Maret 143 kasus, 18 Maret 165 kasus, 19 Maret 109 kasus, 20 Maret 103 kasus.
Menurut dia, berbagai kelonggaran di antaranya tidak ada lagi kewajiban tes usap PCR dan antigen sebagai syarat perjalanan, bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar Negeri, pengurangan waktu karantina bagi jamaah Umrah dan penonton kompetisi olahraga hadir secara fisik.
"Sentimen positif terhadap geliat ekonomi perlu didorong bersama lintas sektor sehingga pembangunan Kota Surabaya juga berjalan lancar," kata Armuji.
Armuji mengatakan, upaya penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi oleh Pemerintah Kota Surabaya sudah baik. Hal itu dengan ditopang berbagai indikator di antaranya pertumbuhan ekonomi merangkak naik ke angka 4,29 persen.
Bahkan, pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya 2021 melampaui kinerja Jawa Timur dan bahkan Nasional. Peningkatan itu tercatat dari tahun 2020 terkontraksi 4,85 persen, kemudian melompat ke angka 4,29 persen pada tahun 2021.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Upayakan Tambah Sejumlah UMKM di Sektor Mamin
"Di tahun 2022 langkah konkret yang dilakukan reformasi struktural, upaya transformasi digital hingga perubahan perilaku masyarakat. Perlahan Surabaya Pulih kembali," kata Armuji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, lanjut dia, dengan adanya sejumlah pelonggaran tersebut, tidak berarti masyarakat juga melonggarkan kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan (prokes).
"Kami minta masyarakat tetap menjalankan prokes dan 3T (tracing, testing dan treatment). Masyarakat juga dipacu selalu menggunakan PeduliLindungi bila beraktivitas," katanya.
Baca Juga: Cawapres 02 Janjikan 19 Juta Lapangan Kerja dari UMKM Hingga 5 Juta Green Jobs
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi