Optika.id, Jambi - Sekitar 100 mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Provinsi Jambi, melakukan aksi di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Kamis (24/3/2022) siang.
Adapun yang menjadi tuntutan dari massa aksi KAMMI Provinsi Jambi yakni:
Baca Juga: Peringatan Darurat: Mahasiswa Lakukan Aksi Demonstrasi di Depan DPRD Jatim
1. Mendesak pemerintah mengusut tuntas dan menindak tegas mafia minyak goreng;
2. Menuntut pemerintah menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Bulan Ramadan;
3. Menolak tegas wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden tiga periode;
4. Mendesak DPRD Provinsi Jambi serius menangani dugaan kegagalan investasi Bank Jambi sebesar Rp 230 miliar ke PT SNP tahun 2017 agar tidak berlarut-larut.
Aksi ini dilakukan terkait dengan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di Provinsi Jambi.
Muhammad Rizki selaku Koordinator Lapangan mengatakan, pihaknya menduga ada campur tangan mafia minyak goreng yang mengakibatkan polemik kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng tak kunjung usai.
"Menurut informasi yang ditemukan oleh Kejaksaan tinggi (Kejati) DKI Jakarta ada tiga perusahaan besar yang mengekspor minyak goreng keluar negeri dengan jumlah kurang lebih 7.247 karton minyak goreng," ungkap Rizki seperti rilis yang diterima Optika.id, Kamis (24/3/2022).
Rizki mengatakan ini sengaja dilakukan untuk melawan hukum dan mengabaikan pasar domestik demi mengeruk untung yang besar.
KAMMI Jambi semakin yakin bahwasanya mafia minyak goreng ini berperan besar atas polemik saat ini dengan pengakuan dari Menteri Perdagangan di media massa.
Mengenai wacana perpanjangan masa jabatan presiden, KAMMI menolak hal-hal yang akan mencederai semangat reformasi.
"Apalagi sudah diatur didalam konstitusi terkait periode dan masa jabatan presiden dan wakil presiden. Solusi dari KAMMI adalah adakan pemilu sesuai dengan jadwal," tegas Rizki.
Baca Juga: Khawatir RUU Pilkada Disahkan, BEM SI Jatim Terus Kawal hingga Pendaftaran!
Dalam orasi yang disampaikan oleh Ketua KAMMI Provinsi Jambi, Nurhasan Dani, pihaknya ingin bertemu dengan pimpinan DPRD Provinsi Jambi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami ingin bertemu dengan pimpinan DPRD Provinsi Jambi, kami ingin apa yang menjadi orasi kami dapat disampaikan dan ditindaklanjuti, jika tidak kami akan melaksanakan aksi yang lebih banyak lagi," katanya.
Tak hanya soal harga minyak goreng, sejumlah sembako yang mulai merangkak naik dan juga terkait dengan wacana perpanjangan masa jabatan tiga periode menjadi orasi yang disampaikan oleh KAMMI.
Bergerak dari arah Universitas Jambi (UNJA) massa aksi KAMMI menuju Simpang Empat Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi dan memblokade persimpangan untuk berorasi.
Saat menggelar aksi unjuk rasa sempat terjadi cekcok antara massa aksi dengan pihak kepolisian. Namun tak berlangsung lama, massa melanjutkan aksi ke DPRD Provinsi Jambi.
Salah seorang demonstran saat berorasi menyampaikan tuntutan mereka mengenai skandal investasi Bank 9 Jambi ke PT SNP.
Baca Juga: Kawal Putusan MK, Ini Sikap Muhammadiyah
"Kami mendesak DPRD Provinsi Jambi serius menangani dugaan kegagalan investasi Bank Jambi sebesar Rp 230 miliar ke PT SNP tahun 2017 agar tidak berlarut-larut," katanya.
Diketahui, aksi tersebut digelar di 3 titik yaitu, di Universitas Jambi Telanaipura, Gedung DPRD Provinsi Jambi, dan Kantor Gubernur Provinsi Jambi.
Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari PP KAMMI beberapa waktu lalu di Monas, Jakarta Pusat, yang dilanjutkan KAMMI yang berada di daerah.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi