Optika.id Eddy Soeparno selaku Wakil Ketua dari Komisi VII DPR RI diketahui sempat menilai terkait fenomena minyak goreng yang hingga saat ini masih menjadi barang yang langka di pasaran. Sehingga, menyebabkan harga bahan pokok tersebut menjadi mahal.
Pihak Eddy yang berasal dari Komisi VII DPR RI juga sempat bergerak cepat menuju lapangan untuk melihat langsung proses pendistribusian minyak goreng dari pabrik. Eddy menduga bahwa terdapat oknum-oknum nakal yang tidak bertanggung jawab dalam membuat pasokan minyak goreng menjadi langka dan mahal.
Baca Juga: 'Minyak Makan Merah' Bakal Diproduksi Januari 2023, Katanya Bakal Lebih Murah
Beberapa minggu lalu minyak goreng itu langka sekali namun kemudian sekarang stoknya kembali melimpah tetapi harganya mahal, ungkap Eddy saat sedang melakukan kunker menuju pabrik minyak, goreng Sunco di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/3/2022).
Saya menduga ada yang tidak beres untuk itu kita dari Komisi VII turun langsung melihat pembuatan dan pendistribusian minyak goreng untuk kita ketahui apa saja yang menjadi masalahnya, sambungnya.
Dirinya juga menambahkan, bahwa kenaikan harga minyak goreng tersebut telah terjadi sejak akhir 2021 lalu. Dimulai sejak November 2021, harga minyak goreng kemasan bermerek sempat naik hingga mencapai angka Rp24.000 per liternya.
Berdasarkan temuannya dilapangan, penyebab utama dari kelangkaan minyak goreng tersebut disebabkan oleh harga beli crude palm oil (CPO) dari produsen minyak goreng yang meningkat dan masalah distribusi eceran yang tidak sesuai harapan.
Baca Juga: Kejagung Segera Sidangkan Kasus Korupsi Ekspor CPO Minyak Goreng
Kelangkaan dan kenaikan harga ini disebabkan harga beli CPO yang meningkat. Kemudian masalah distribusi eceran ada dinamika harga. Dalam hal ini kami akan mendalami lebih lanjut lagi bagaimana kita mengambil sikap agar penyaluran minyak goreng ini menjadi merata dan harga yang lebih terjangkau, terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia kemudian berharap bahwa pemerintah pusat nantinya tidak hanya memperhatikan harga dari minyak goreng curah, tetapi minyak goreng yang memiliki kualitas lebih baik juga perlu mendapatkan tanggapan serius. Sehingga, semua lapisan yang ada dari para masyarakat dapat mengakses pasokan minyak goreng tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing.
Kita inginkan agar yang menjadi perhatian jangan hanya minyak goreng curah tetapi minyak goreng dengan kualitas bagus juga harus dapat tanggapan sehingga masyarakat itu tidak bingung dalam memilih dan terjangkau bagi semua kalangan, pungkas Eddy.
Baca Juga: Kasus Minyak Goreng Langka, KPPU Tingkatkan Pemberkasan 27 Perusahaan Nakal
Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi