Bantu Proses Administrasi Kependudukan, Ratusan Mahasiswa Disebar di 154 Kelurahan 

author angga kurnia putra

- Pewarta

Selasa, 29 Mar 2022 01:10 WIB

Bantu Proses Administrasi Kependudukan, Ratusan Mahasiswa Disebar di 154 Kelurahan 

i

Bantu Proses Administrasi Kependudukan, Ratusan Mahasiswa Disebar di 154 Kelurahan

Optika.id, Surabaya - Sebanyak 650 mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Administrasi Kependudukan (MBKM-A) disebar ke 154 kelurahan di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Keberhasilan membangun kota atau negara itu, ketika semua stakeholder termasuk perguruan tinggi menjadi bagian dari pembangunan Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memimpin apel pelepasan 650 mahasiswa peserta program MBKM-A, di Taman Surya, Surabaya, Senin (28/3/2022).

Baca Juga: Digitalisasi e-KTP Masih Bermasalah, Apa Saja itu?

Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh rektor dan mahasiswa perguruan tinggi yang terlibat dalam program MBKM-A tersebut. Menurut dia, membangun sebuah kota dan negara itu dibutuhkan gotong-royong dan kebersamaan semua pihak.

Oleh sebab itu, Eri meyakini, melalui program MBKM-A tersebut, maka segala permasalahan di Kota Surabaya, baik itu sosial, kemiskinan atau yang sifatnya kurang bisa disempurnakan. Dia juga berharap, program kerja sama ini ke depan tak hanya di bidang administrasi kependudukan (Adminduk) tapi juga ke teknologi dan pangan.

"Karena perguruan tinggi adalah tempatnya orang-orang yang hebat, tempatnya pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang. Terima kasih, selalu semangat dalam mendampingi pemerintah kota membangun Kota Surabaya," ujar dia.

Eri menjelaskan, dari sekitar 650 mahasiswa yang mengikuti program tersebut, 500 orang di antaranya membantu pelayanan adminduk di kantor kelurahan. Sedangkan sisanya, ditempatkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) hingga sejumlah Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Di Dispendukcapil mereka akan mengembangkan terkait dengan aplikasi, permasalahan, juga call center. Karena saya minta di Dispendukcapil terkait call center, kalau ada orang yang bingung terkait e-KTP, baik yang ada di lurah camat atau RT/RW tinggal telepon saja," kata dia.

Meski sebenarnya sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan adminduk, kata dia, namun terkadang dikatakannya masih ada saja warga yang bingung. Makanya, Eri menilai, layanan call center itu juga sangat diperlukan.

Baca Juga: Respons Cepat, Pemkot Akan Atasi Masalah Akta Anak Eks Lokalisasi Dolly

"Dengan adanya call center yang dibantu oleh adik-adik mahasiswa ini, maka akan mempermudah masyarakat yang mengalami kesulitan," ujar dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, sebelum program ini berjalan, Wali Kota Eri Cahyadi telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan para rektor perguruan tinggi.

Kemudian MoU dilanjutkan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara wakil rektor dengan Dispendukcapil Surabaya. 

"Dengan payung hukum itu adik-adik mahasiswa kemudian mendaftar program ini. Kemudian kami lihat, kalau kemampuannya masuk, kami terima," kata Agus.

Baca Juga: Program 'Jebol Anduk', Percepat Adminduk Pelajar SMA di Surabaya

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU