Optika.id. Surabaya. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memantapkan rencana PTM (Pembelajaran Tatap Muka) di Surabaya Senin (6/9/2021). Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum kita mulai PTM, katanya saat ditanya wartawan di Balaikota Surabaya, Rabu (1/9/2021)
Menurut Eri, semua sekolah yang dipersiapkan PTM harus lolos asesmen sehingga secara fisik, sarana-prasarana, dan sistemnya sudah baik dan siap semua.
Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Semua guru, murid, dan staf administrasi harus sudah divaksin dan yang penting adalah wali murid memberi ijin anaknya ikut PTM, urai mantan Kepala Bappeko Surabaya itu.
Izin wali murid hukumnya fardhu ain. Karena itu merupakan syarat utamanya, urai Eri secara serius.
Menurut Eri pembelajaran dilakukan secara hybrid. Lebih detil Eri menjelaskan bahwa pelajaran online atau daring tetap dilakukan bersama dengan pembelajaran offline atau PTM. Hybrid berarti ada online dan offline. Jika ada orang tua murid tidak setuju maka anaknya ikut yang online, katanya lebih rinci.
Anak Anak Kangen dengan Kawannya
Rencana Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, melakukan PTM di Surabaya disambut baik oleh wali murid. Orang tua yang mendampingi putra dan utrinya belajar secara daring sepanjang 1 tahun lebih itu merasa jenuh, bingung, dan tak jelas dengan kualitas pembelajaran daring selama ini.
Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Terus terang saya bingung kualitas anak-anak saya yang daring terus, keluh Lirih Ifa Anisah, 33 tahun, ibu rumah tangga yang tinggal di Pandugo Baru VIII Blok I nomor 9, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Lirih tampaknya mewakili kegelisahan ribuan orang tua murid yang selama pandemi Covid 19 mendampingi anak-anaknya belajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka memang naik kelas, tetapi apa ya tolok ukur yang akurat? Urai ibu 3 anak itu.
Kami sering stress jika mendampingi anak-anak belajar. Saya yakin gurunya juga tidak nyaman dengan belajar seperti ini, keluh alumnus Fisip Unair itu. Lirih menyambut baik rencana PTM terbatas di Surabaya. Semua orang tua harus dilibatkan agar semua pihak bisa menjaga prokes dengan baik, katanya lebih lanjut.
Baca Juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?
Kami jika diberi kepercayaan untuk ikut jaga pasti bisa, katanya optimis.
Sementara itu putranya melonjak kegirangan tatkala akan diperbolehkan sekolah lagi. Nanti ketemu kawan. Gak ketemu lama. Senangsenang, kata Nabilhaq dengan nada gembira tatkala diberi tahu akan PTM. Nabilhaq adalah putra Lirih yang sekolah di SDN Penjaringan Sari II kelas 3. (Aribowo)
Editor : Pahlevi