Optika.id - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (ABS) Surabaya, melakukan orasi di depan gedung DPRD Jatim Jawa Timur. Mereka membawa tuntutan terkait isu-isu sosial ekonomi yang tengah menjadi permasalahan masyarakat.
Koordinator Lapangan (Korlap) Andre Prasetyo Utomo menegaskan, menegaskan tidak ingin jika mahasiswa diundang masuk ke dalam gedung DPRD Jatim.
Baca Juga: Tak Digubris Pemerintah, Mahasiswa Disarankan Aksi yang Lebih Besar
"Kami ingin DPRD Jatim menjadi representatif rakyat dan kami ingin melihat bagaimana sikap wakil rakyat jika ditemui rakyatnya. Kami akan bertahan disini sampai ketua DPRD Jatim turun menemui kami," ujarnya di mobil komando, Kamis (14/4/2022).
[caption id="attachment_22540" align="aligncenter" width="300"] Poster yang dibawa mahasiswa. (Optika.id/Jenik)[/caption]
Dari pantauan Optika.id di lapangan sebanyak kurang lebih 3000 mahasiswa memenuhi jalan Indrapura.
Bawa 6 Tuntutan
Baca Juga: Jember Krisis Air Bersih, Komisi D DPRD Jatim Minta Pemprov dan Pemkab Turun Tangan
Mereka membawa tuntutan terkait isu ekonomi sebagai pokok dasar tuntutan, yang kemudian di-breakdown menjadi enam poin tuntutan di antaranya mengusut tuntas mafia minyak goreng, turunkan harga minyak goreng, menuntut pemerintah untuk mengevaluasi pendistribusian dan produksi BBM pertalite dan solar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu meminta pemerintah agar menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN), menunda pemindahan IKN sebelum rancangan pembangunan dan pengelolaan lingkungan dituntaskan, dan mewujudkan reforma agraria.
Reporter: Jenik Mauliddina
Baca Juga: Aliansi Selamatkan Indonesia Akan Gelar Aksi Akbar pada 20 Mei Mendatang
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi