Optika.id - Gelombang aksi demonstrasi dilakukan ribuan mahasiswa di berbagai daerah pada 11 April 2022. Aksi tersebut didasari atas kekecewaan publik atas wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dan penundaan pemilu. Belum lagi harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan dan sejumlah barang lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan setelah aksi demo tanggal 11 April 2022 di sejumlah daerah merupakan bentuk kepedulian berbagai kalangan.
Baca Juga: Jokowi Tolak ke Jawa Timur Usai Ada Rancangan Demo Mahasiswa
"Mencermati aksi temen-temen mahasiswa yang tanggal 11 lalu sampai hari ini tanggal 14 (April). Hal itu, merupakan eskalasi temen-temen mahasiswa di DPR dengan sejumlah elemen di masyarakat yang peduli dengan bangsa ini. Menurut pantauan saya ada tiga titik aksi besar, satu Lampung, dua Solo, tiga Jawa Barat. Dan kabarnya semua daerah itu masih memanas," kata Muslim dilansir dari Youtube LBH DPP PPMI, Minggu (17/4/2022).
Muslim mengatakan secara pribadi mendukung gerakan yang dilakukan mahasiswa di berbagai daerah.
"Kami secara pribadi sekaligus Presidium ARM memberikan semangat. Kita tetap harus bergerak dan terus berjuang dengan ikhlas meskipun bulan puasa. Kita ingin mengatakan benar itu benar dan salah itu salah. Kami akan tetap terus mendukung kalian semua," bebernya.
Muslim juga menegaskan bahwa aksi tersebut tidak ada unsur muatan politik apalagi ditunggangi oleh elit politik.
"Aksi-aksi di setiap daerah itu murni bukan pesanan sponsor dan itu semata-mata demi kepentingan rakyat. Dan tidak ada pesanan dari pihak manapun. Kenapa karena rezim ini membuat rakyat susah semua kebutuhan mahal, dan parahnya mereka (pemerintah) seperti merasa tidak ada apa-apa," tegasnya.
Gerakan di sejumlah daerah, kampus yang dimotori oleh mahasiswa, termasuk kongres rakyat mengindikasikan bahwa rakyat sudah muak dengan pemerintahan rezim ini.
Sementara itu, Pegiat Media Sosial, Nico Silalahi mengungkapkan gerakan yang terjadi pada 11 April 2022 merupakan pemanasan dan gerakan itu murni dari hati nurani bukan ditunggangi elit politik.
"Teman-teman gerakan 11 (April 2022) masih pemanasan dan pemanasan itu sampai hari ini masih memicu daerah-daerah untuk terus melawan. Daerah- daerah yang melawan merupakan daerah-daerah yang menolak kenaikan harga bahan pokok, harga minyak goreng, harga bbm, ppn, dan lainnya. Penolakan itu, dilakukan oleh akal sehat dan bukan dari barisan kepentingan elit politik apapun," kata Nico.
Baca Juga: BEM SI Lakukan Demo di Patung Kuda, Polisi Siapkan Lalin di Istana
"Gerakan yang terjadi tujuannya untuk menyelamatkan bangsa ini. Hari ini kita sudah lihat rakyat terus dirampok, diperah dengan berbagai alasan berbagai regulasi dan nyatanya rakyat menjadi korban. Dampak dari utang yang gila-gilaan telah memaksa negara ini untuk menaikan pajak, berikut dengan kebutuhan pokok lainnya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Nico menjelaskan kesalahan pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait kondisi kelangkaan minyak goreng.
"Pemerintah lebih memilih mensubsidi para taipan, orang-orang kaya daripada rakyat sendiri. Hal itu dapat kita lihat dalam subsidi minyak goreng. Subsidi itu adalah bentuk pembodohan, kenapa karena itu tidak memberikan imbas apapun. Seharusnya daripada mensubsidi minyak goreng lebih baik membuat pabrik-pabrik kelapa sawit, yang bisa menampung pendapatan rakyat untuk dikelola kembali," tegas pria yang juga aktivis itu.
Nico juga mendesak pemerintah untuk segera melakukan nasionalisasi sektor industri yang terkait kesejahteraan rakyat.
"Kita juga mendesak pemerintah agar segera melakukan nasionalisasi perkebunan yang berbasis HGU, serta juga sektor pertambangan untuk kesejahteraan rakyat," paparnya.
Baca Juga: BEM SI Desak Jokowi Minta Maaf Usai Cederai Demokrasi, Ini Kata Pengamat
Aliansi Rakyat Menggugat siap dipimpin oleh mahasiswa dalam menyuarakan tuntutan pada aksi selanjutnya, apalagi selama ini tuntutan yang disampaikan mahasiswa adalah suara rakyat. Mahasiswa merupakan generasi penerus kedepan dan garda terdepan dalam memperjuangkan suara rakyat demi perbaikan bangsa.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi