Kecewa Tak Ditemui Pihak Istana, Aliansi Mahasiswa Indonesia Bawa 7 Tuntutan

author Seno

- Pewarta

Jumat, 22 Apr 2022 06:56 WIB

Kecewa Tak Ditemui Pihak Istana, Aliansi Mahasiswa Indonesia Bawa 7 Tuntutan

i

images - 2022-04-21T235239.974

Optika.id - Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menggelar demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022) siang. Mereka membawa sejumlah tuntutan mulai dari tolak perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode hingga masalah perekonomian.

Berikut tujuh tuntutan massa aksi:

Baca Juga: Jokowi Tolak ke Jawa Timur Usai Ada Rancangan Demo Mahasiswa

1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden

2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi

3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif

4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis

5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki

6. Wujudkan reforma agraria sejati

7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM

Ribuan demonstran yang tergabung dalam elemen Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) telah membubarkan diri Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis (21/4/2022). Mahasiswa mulai membubarkan diri sekitar pukul 16.30 WIB, usai tak mendapatkan tanggapan dari pihak istana.

Peserta aksi unjuk rasa tampak kecewa dengan tidak adanya tanggapan dari Presiden Joko Widodo terkait tujuh tuntutannya. Apalagi, mereka diinformasikan jika Presiden Jokowi tidak berada di Istana Negara, Jakarta Pusat.

"Terima kasih telah menyepelekan kami. Kami akan bawa kemarahan ini nanti," keluh salah Presiden BEM UPNVJ Bilal Sukarno di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Sembari membubarkan diri, tidak henti-hentinya orator mengingatkan peserta aksi untuk tetap tidak teprovokasi atas tindakan apapun. Kendati ada sedikit friksi peserta aksi dengan pihak kepolisian, tapi demonstran dapat membubarkan diri dengan tertib.

"Hati-hati jangan sampai terprovokasi," kata orator dari mobil komando.

Sebelumnya, Divisi Aksi dan Propaganda BEM Universitas Indonesia (UI) Theo mengatakan dalam aksinya kali ini, pihaknya menyampaikan tujuh tuntutan mereka ke Presiden Jokowi. Dia berharap tujuh tuntutan pihaknya bisa didengar oleh Presiden Jokowi.

"Kami dari seluruh Indonesia, beraspirasi di sini, karena rezim yang semakin dikeluarkan, betul kawan-kawan?" kata Abdul Kholiq Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan dalam orasinya di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).

Abdul mengatakan mereka berada di sana untuk menuntut sejumlah hal kepada pemerintah. Sebanyak tujuh tuntutan mereka bawa.

"Sudah saatnya kita lawan pergerakan ini, kita hadir di sini untuk menuntut tujuh tuntutan, kita pertegas kembali jika Jokowi berhasrat 3 periode maka kita tegaskan untuk menolak," teriaknya.

Baca Juga: BEM SI Lakukan Demo di Patung Kuda, Polisi Siapkan Lalin di Istana

Massa aksi terus meneriakkan kata revolusi. Kemudian, Abdul pun menyanyikan sebuah lagu, dan diikuti oleh peserta aksi lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Naik naik naik, BBM naik, tinggi-tinggi sekali. Naik naik naik, pajaknya naik, tinggi tinggi sekali, kiri kanan ku lihat saja banyak rakyat sengsara," nyanyi Abdul dan diikuti yang lain.

Demo di Istana Bogor

Sejumlah mahasiswa juga menggelar aksi di sekitar Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Demo berlangsung di dua titik di sekitar Istana Bogor.

Titik pertama, unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman atau sekitar 500 meter dari pintu Istana Bogor.

Sementara titik aksi kedua berada di Jalan Ir. Juanda atau sekitar 100 meter dari pintu 3 Istana Bogor.

Dalam aksinya, mahasiswa menyikapi kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM, pemindahan Ibu Kota Negara, dan mahalnya harga sembako.

Berikut tuntutan mahasiswa di Bogor:

1. Mengusut tuntas mafia pangan dan menstabilkan harga pangan.

Baca Juga: BEM SI Desak Jokowi Minta Maaf Usai Cederai Demokrasi, Ini Kata Pengamat

2. Menolak keras kenaikan harga BBM dan meminta Kementerian ESDM menstabilkan.

3. Mendesak Presiden untuk mencabut kebijakan kenaikan PPN 10% menjadi 11% karena membebani masyarakat.

4. Menolak wacana kenaikan harga gas elpiji, listrik, dan Pertalite.

5. Mendesak Presiden Jokowi untuk menunda fokus terhadap IKN (Ibu Kota Negara) demi pemulihan ekonomi masyarakat dan menagih janji tidak membebani kepada APBN.

6. Mendesak Bapak Presiden me-reshuffle menteri-menteri yang membuat gaduh bangsa.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU