Optika.id, Surabaya - Merapatnya Putra keempat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ali Mannagalli ke Partai Demokrat disinyalir menjadi upaya komunikasi politik dan pembentukan koalisi menuju pilkada 2024.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo (UTM) Madura, Surokim Abdussalam menilai, bergabungnya Putra Khofifah itu merupakan langkah strategis yang bagus yang dilakukan Khofifah. Hal itu dapat mempengaruhi relasi Khofifah dengan Emil Dardak 2024.
Baca Juga: Balas Dendam Manis, Demokrat Tak Sabar Lihat Wajah Moeldoko di Parlemen
"Patron senior di demokrat kian variatif. Sekaligus dukungan partai di DPRD Jatim. Menurut saya ini langkah cerdas dan menarik," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/4/2022).
Upaya komunikasi politik antara Khofifah dan Emil Dardak dengan bergabungnya Ali ke pengurus DPD Demokrat Jatim tersebut tidak akan lepas dari penciptaan relasi kuasa.
"Jadi Khofifah butuh partai politik (parpol) untuk mendukungnya dalam pencalonan Pilkada 2024. Ya betul semua pasti akan plus minus," tuturnya.
Menurutnya bahwa seorang kepala daerah membutuhkan dukungan yang kuat dari parlemen harus mempunyai relasi yang kuat dengan parpol.
"Tentu tidak hanya 1 parpol bila perlu lebih agar dukungan itu menjadi cukup," terangnya.
Baca Juga: Demokrat ke Kabinet, Jokowi Wujudkan Mimpi SBY?
Ia juga menambahkan, bahwa langkah yang diambil ini akan menimbulkan sisi baik dan negatifnya. Meski begitu, Surokim menggambarkan langkah politik yang diambil ini seperti menjemput takdir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Minusnya bisa dibaca koalisi yang mungkin akan digalang, tetapi dalam politik menjemput takdir itu lebih utama daripada pasrah," tukasnya.
Surokim menjelaskan bahwa seharusnya ada usaha terlebih dahulu dalam menjajaki koalisi sebagai persiapan dan penataan.
Baca Juga: Suara Demokrat di Jatim Anjlok, Emil Dardak: Tunggu Hasil Final
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi
