Ruhut Sitompul Mengaku Merasa Malu Pernah Jadi Kader Demokrat 

author Denny Setiawan

- Pewarta

Selasa, 26 Apr 2022 22:38 WIB

Ruhut Sitompul Mengaku Merasa Malu Pernah Jadi Kader Demokrat 

i

Ruhut Sitompul Mengaku Merasa Malu Pernah Jadi Kader Demokrat

Optika.id - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul mengaku merasa sangat malu pernah menjadi kader Partai Demokrat.

Ruhut pun meyakini bahwa partai Demokrat tidak akan bisa menang lagi di pemilu 2024 sebab kualitas kadernya yang sangat buruk.

Baca Juga: Balas Dendam Manis, Demokrat Tak Sabar Lihat Wajah Moeldoko di Parlemen

"Aku sangat malu pernah menjadi Kader partai demokrat yang waktu itu ikut memenangkan partai dengan 147 Perwakilan Anggota DPR di Senayan, Aku yakin sampai kapanpun partai ini tidak akan dapat memenangkan seperti ini lagi " karena kader2nya sekarang ta'unya hanya Ngebacot" Merdeka," kata Ruhut Sitompul dalam twitternya @ruhutsitompul, Selasa (26/4/2022).

Sebelumnya, Ruhut Sitompul membagikan berita terkait pernyataan politisi Dsmokrat, Ardi Wirdamulia yang menanggapi keputusan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor bahan baku minyak goreng atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak goreng.

Ardi Wirdamulia mengkritik bahwa pelarangan ekspor CPO ini adalah keputusan bodoh dari pemerintah dan tidak becus.

"Keputusan goblog dari pemerintah yang ngga becus," kata Ardi Wirdamulia, di akun twitter pribadinya, Senin (25/4/2022).

"Produksi CPO itu juauh lebih besar dari kebutuhan minyak goreng. Kalau ngga boleh diekspor sisanya mau diapain?," sambungnya.

Ardi menilai bahwa masalah minyak goreng ini, terletak pada pemerintah yang gagal mengendalikan harga dengan berbagai elemen yang dimiliki.

Baca Juga: Demokrat ke Kabinet, Jokowi Wujudkan Mimpi SBY?

Ia mencontohkan harusnya pemerintah bisa memberlakukan pajak ekspor ataupun dengan memberikan berbagai insentif untuk industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Waktu pemerintah kemarin menghubungkan ekspor dengan pemenuhan pasar dalam negeri, sebenarnya sudah dalam track yang benar. Tapi ya karena ngga bener-bener mau/mampu mengawasi jadi main larang aja," terangnya.

Lebih lanjut, Ardi menekankan bahwa ia tidak mau membela pengusaha sawit yang mengalami ekses produksi. Menurutnya ketamakan para pengusaha sawit ini juga perlu mendapat hukuman.

"Saya cuma menekankan bahwa rezim ini sudah hilang akal," tandasnya.

Baca Juga: Suara Demokrat di Jatim Anjlok, Emil Dardak: Tunggu Hasil Final

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022. Keputusan itu dilakukan supaya pasokan minyak goreng didalam negeri kembali melimpah dan harganya murah.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU