Foto Syur Untuk Jatuhkan Kredibilitas Gatot Nurmantyo, Pembunuhan Karakter, dan Demi Penundaan Pemilu?

author Aribowo

- Pewarta

Rabu, 04 Mei 2022 22:35 WIB

Foto Syur Untuk Jatuhkan Kredibilitas Gatot Nurmantyo, Pembunuhan Karakter, dan Demi Penundaan Pemilu?

i

Foto Syur Untuk Jatuhkan Kredibilitas Gatot Nurmantyo, Pembunuhan Karakter, dan Demi Penundaan Pemilu?

Optika.id. Foto syur Jend (Purn) Gatot Nurmantyo (GN) dengan Aylawati Jaya Suprana merupakan upaya menjatuhkan kredibitas mantan Panglima TNI, kata Dr Arif Rachman, jurnalis senior Surabaya, Rabu, 4/5/2022 kepada Optika.id, lewat WhatsApp. Kata tokoh kritis itu, apa yang menimpa GN sudah jelas sebuah disinformasi (informasi yang direkayasa) yang menarget pada pribadi mantan Panglima TNI itu. Apalagi GN dikenal sebagai sosok kritis dan berada pada seberang kelompok kekuasaan, tulisnya secara gamblang.

Saat ini, menurut Pemimpin Redaksi Sapu Jagad, pabrikasi hoaks dan disinformasi berupa teks, foto maupun video, apalagi menjelang momen kontestasi politik sangat masif diproduksi. Karena itu kabar bohong maupun konten yang salah bahkan manipulatif, bukan hanya sekedar bersifat satire atau lucu-lucuan, tapi sudah memiliki target yang terukur, urainya lebih lanjut.

Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Satu sisi untuk mendelegitimasi sebuah rezim. Namun pabrikasi hoaks juga untuk menyerang oposisi atau lawan politik pemerintah, propaganda politik, psywar perang dan provokasi kepada akar rumput, katanya.

Bagi Rachman masifnya penetrasi internet dan penggunaan media sosial menjadi tanah yang subur bagi perkembangan kabar bohong dan ujaran kebencian. Hal itu terjadi karena lemahnya pemeriksaan fakta dan rendahnya kualitas verifikasi informasi yang beredar di media sosial dan media berbasis internet non mainstream. Dan itu memprihatinkan, tulisnya mengakhiri komentarnya tentang foto syur GN dan Aylawati.

Pembunuhan Karakter
Menurut Dr Muhammad Uhaib Asad, dosen Fisip Universitas Islam Kalimantan (UNISKA), Banjarmasin munculnya foto syur itu merupakan upaya pembunuhan karakter terhadap GN. Selama ini GN dikenal sebagai tokoh yang kritis terhadap rezim sehingga susah menghilangkan imaje sebagai pembunuhan karakter GN.

Yang begini ini, di negeri ini sudah terbiasa dilakukan oleh seseorang yang gak disukai dan tidak sejalan dengan kelompok mainstream, tulis Uhaib kepada Optika.id, Rabu, 4/5/2022, lewat WhatsApp. Peneliti independen dan rajin menulis buku ini menganggap upaya ekspos foto syur itu sebagai hal yang konyol dan tak lucu. Semua itu sebagai tindakan yang tidak beretika.

Sebagiamana kita ketahui belakangan beredar foto Syur Jend (Purn) Gatot Nurmantyo, Panglima TNI 2015-2017, bersama seorang perempuan di sebuah kamar hotel beredar di media sosial twitter. Foto itu tampaknya diviralkan dan berulang-ulang dimuat oleh media online tertentu, yang bukan media mainstream.

Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Di foto yang dianggap syur itu tampak Gatot sedang berdoa di lantai, di atas kain putih, sementara di pojok kanan atas, di atas tempat tidur, tampak paha mulus seorang. Dalam berbagai berita konon kaki perempuan itu milik Aylawati Sarwono, istri Jaya Suprana. Agar identitas perempuan itu jelas kemudian dimunculkan potret GN sedang duduk sambal ketawa sementara di depan kamera sebelah kanan ada wajah Aylawati sedang ketawa. Aylawati tampak sedang selfi (Waspada.co.id, Senin, 2/5/2022). Foto terakhir ini jelas editan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

GN oleh media sosial yang beredar menjelang aksi Mahasiswa 11 April dituduh sebagai dalang penggerak mahasiswa. Tuduhan itu beredar massif di media sosial, elektronika, dan cetak. Tuduhan itu ditepis enteng oleh GN dengan mengatakan Di alam demokrasi dicurigai itu biasa, kata Gatot sebagaimana dikutip dalam podcast Hersubeno Arif FNN, Senin (11/4/2022).

Jarak antara tudingan sebagai dalang aksi mahasiswa 11 April 2022 dengan munculnya foto syur itu tidak terlalu lama. Dua peristiwa itu merangsang orang untuk berimajinasi adanya korelasi tentang dua peristiwa tersebut. Minimal secara hipotesis ada korelasi.

Baca Juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Makna dari hipotesis tentang dua peristiwa itu adalah upaya gerakan penundaan penilu 2024 belum berakhir. BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) masih tidak percaya Gerakan penundaan pemilu 2024 telah berakhir (CNBC Indonesia, Senin, 11/04/2022). Baik dari pernyataan Presiden Joko Widodo maupun para menteri lainnya dianggap belum jelas mengakhiri upaya penundaan pemilu 2024.

Tulisan Aribowo
Editor Amrizal Ananda Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU