Mudik : Life Balance dan Hitungan Ekonomis

author optikaid

- Pewarta

Jumat, 06 Mei 2022 04:11 WIB

Mudik : Life Balance dan Hitungan Ekonomis

i

Mudik : Life Balance dan Hitungan Ekonomis

[caption id="attachment_11219" align="alignnone" width="150"] Oleh: Agus Suharyanto (Pimpinan Bank Swasta)[/caption]

Mudik mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia makna diantaranya adalah pulang ke kampung halaman. Selain berasal dari kata udik/ desa, secara umum dilakukan oleh masyarakat perantauan/pekerja migran yang kembali ke kampung halamannya. Tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga negara tetangga seperti Malaysia ,Turki, India dan Mesir. Khususnya puncaknya bertepatan dengan perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.

Baca Juga: Pelindo Ungkap 65 Ribu Pemudik Pulang Lewat Pelabuhan Tanjung Perak

Adakah ini hanya sekedar tradisi kangen-kangenan saja , bukankah telah ada kecanggihan teknologi handphone yang bisa menggantikannya. Via sms, direct message atau videocall misalnya ?
Rupanya tidak sesederhana itu, mengingat aktivitas ini dilaksanakan secara massal sehingga pemerintah pun turun tangan mengaturnya.Tidak hanya sekedar silaturahmi, namun ada makna ekomis di balik itu. Tidak sekedarnya tapi berdampak sangat luas dan berskala ekonomis luar biasa.

Jika menurut presiden Jokowi diperkirakan 85 juta pemudik tahun 2022. Jadi kalkulasi sederhananya misalnya rata-rata menghabiskan minimal Rp. 1 juta per pemudik , maka terdapat Rp. 85 triliun minimal dari aktivitas mudik.

Semua sektor serentak menyambut momen tahunan ini, apalagi selama 2 tahun pandemi tidak aktivitas ini sempat vakum.Tepatnya divakumkan.Kali ini kran dibuka lebar dengan beberapa pesan.Produksi, transportasi, perhotelan,pariwisata dan moneterpun tidak kalah sibuk.

Bank Indonesia juga mencatat aliran uang keluar pada momen lebaran dan Idul Fitri tahun ini di proyeksikan Rp. 175 trliun atau meningkat 13,64 persen. Sementara itu karena durasi libur yang panjang sekitar 2 mingguan, bank-bank sibuk untuk menyiapkan uang di seluruh ATM nya. Memastikan jangan sampai ATM kekurangan uang, tentunya akan berdampak pada image dan layanan bank tersebut.
Memang ada mobile ataupun digital banking tapi tetap cash is the king saat momen ini.

Baca Juga: Polda Jatim Gandeng Dishub untuk Berikan Atensi di Pelintasan KA Selama Mudik Berlangsung

Secara emosional mudik diharapkan membawa dampak positif pada kinerja. Setelah bekerja keras di tanah rantau / kota , tiba waktunya untuk refreshing berjumpa dengan keluarga di kampung halaman yang dicintai , orang tua, anak, suami , isteri , pacar sampai keluarga besar. Meskipun harus menanggung biaya transportasi yang lumayan besar , namun ada perasaan gembira yang perlu di tunjukkan sebagai bagian keberhasilan mendapatkan limpahan rezeki dari kota besar. Jadi tidak sekedar work hard,play hard tetapi ada work life balance yang terselip disitu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagi sebagian masyarakat ukuran keberhasilan adalah material. Mobil, motor, bahkan emas ikut mudik pula. Jadi tidaklah heran toko emas ramai saat menjelang lebaran untuk beli demikian pula usai lebaran untuk di jual kembali. Materi adalah simbol kesuksesan.

Euforia mudik tentunya juga berefek negatif, seperti macet dimana-mana berapa banyak biaya energi yang terbuang, kemungkinan penularan virus yang masih terbuka sampai kenaikan harga-harga barang maupun urbanisasi. Namun selama masih manageable tentunya efek positif diharapkan lebih besar dari sisi negatifnya.
Memang terkadang sisi emosional bisa mengalahkan perhitungan ekonomi sesaat.
Ayo mudik lagi tahun depan!

Baca Juga: Berikut Ini Jam-Jam Favorit Masyarakat Saat Mudik dari Hasil Survei Kemenhub

Quotes:
You cant truly be considered as successful in your business life if your home life is shambles ( Ziegler)

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU