Optika.id - Postingan akun Twitter Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul soal foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpakaian adat Papua lengkap dengan kotekanya membuat geger media sosial. Tanda pagar (tagar) #RuhutLanggarUUITE pun menjadi trending topic di Twitter, Kamis (12/5/2022).
Menurut Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, postingan akun Twitter Ruhut Sitompul itu hoaks. Roy Suryo menilai foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpakaian adat Papua lengkap dengan kotekanya itu hasil editan.
Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
[embed]https://twitter.com/KRMTRoySuryo2/status/1524305186193170433[/embed]
Roy Suryo pun membeberkan sejumlah postingan hoaks akun Ruhut Sitompul lainnya di media sosial. Diketahui, Ruhut juga memberikan caption foto itu dengan menyebut Betawi.
Ruhut pun buka suara soal unggahan tersebut. Dia mengaku bermaksud menyindir tingkah Anies yang kerap menggunakan pakaian adat daerah yang tengah dikunjungi. Menurutnya, hal itu dilakukan Anies demi dianggap orang Indonesia asli.
"Jogja jadi orang Jogja. Datang ke Jawa Tengah, Banyuwangi atau apa jadi orang sana, biar dibilang orang Indonesia asli," kata Ruhut dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).
Ruhut mengaku tidak ada niat melontarkan penghinaan. Dia juga menyebut foto Anies yang ia sebar tidak mengandung unsur penghinaan.
"Kok jadi penghinaan? Enggak ada penghinaan, tapi mereka suka menghina," katanya.
Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Ruhut mengaku hanya mendapatkan foto tersebut di media sosial lalu mengunggah kembali di akun Twitter miliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai pun mempertanyakan maksud Ruhut mengunggah foto Anies tersebut.
Menurut Natalius, jika foto yang diunggah Ruhut merupakan hasil editan, maka bisa jadi mengandung unsur penghinaan. Namun, Natalius tak mau menyimpulkan.
"Apakah itu benar foto Pak Anies atau bukan? Kalau editan atau diedit maka ada makna blasphemy (atau) penghinaan," tegasnya.
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi