Optika.id - Teuku Faizasyah selaku Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan
terkait kabar Presiden RI Joko Widodo yang tak disambut secara baik oleh pejabat tinggi Amerika Serikat saat tiba di Ibu Kota Washington D.C pada, Selasa (11/5/2022) lalu.
Baca Juga: Donald Trump Deklarasikan Kemenangannya dalam Pilpres AS 2024
Dirinya mengatakan bahwa kunjungan Jokowi menuju Washington D.C tersebut dalam rangka menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi pemimpin negara ASEAN-AS. Oleh karena itu, Faizasyah mengungkapkan bahwa penyambutan khusus saat kedatangan Presiden tidak terasa.
"Kunjungan Presiden RI ke Washington DC bukan kunjungan bilateral, namun dalam rangka hadiri ASEAN-US Special Summit," ungkap Faizasyah, seperti dilansir CNNIndonesia pada Jumat, (12/5/2022).
Ia kemudian menyayangkan sejumlah pemberitaan media massa yang sebagian besar menyatakan bahwa Presiden Jokowi tak disambut secara baik oleh pejabat-pejabat AS.
"Sangat disayangkan mengambil kesimpulan tanpa paham situasi sebenarnya," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Setelah Lengser Langsung ke Solo, Lalu Tidur, BEM SI: Enak Aja!
Sebagai informasi, Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongannya tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, pada Selasa, (10/5/2022) sekitar pukul 21.40 waktu setempat (WS) atau Rabu, (11/5/2022) pukul 08.40 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kedatangannya, Presiden diketahui tidak
mendapatkan sambutan baik oleh para pejabat-pejabat tinggi AS. Hal ini kemudian menuai banyak sekali pemberitaan terkait kedatangan Presiden tersebut, terlebih lagi, sebagian besar media massa juga sempat mengangkat peristiwa ini.
Baca Juga: Dagelan Kabinet Prabowo: Bau Jokowi dan Kaesang
Dalam kunjungannya itu, tak hanya Presiden dan Ibu Iriana, terdapat beberapa nama pejabat-pejabat besar yang turut mengikuti agenda tersebut, antara lain seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi