Ponpes di Sidoarjo Gelar Nikah Massal, Peserta Tak Tahu Calon Pasangannya

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Minggu, 29 Mei 2022 12:41 WIB

Ponpes di Sidoarjo Gelar Nikah Massal, Peserta Tak Tahu Calon Pasangannya

i

Ponpes di Sidoarjo Gelar Nikah Massal, Peserta Tak Tahu Calon Pasangannya

Optika.id, Sidoarjo - Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah Pusat di Sidoarjo, Jawa Timur, rutin melakukan nikah massal lima tahun sekali kepada para santri setempat yang ingin membina rumah tangga, tanpa tahu siapa calon pasangannya.

Ketua Yayasan Dalilul Falihin Pondok Pesantren Darul Falah Pusat Syaiful Bakri saat dikonfirmasi di Sidoarjo, mengatakan pada tahun ini merupakan yang ketujuh kalinya dilaksanakan nikah massal tersebut.

Baca Juga: Gibran Lovers Support Pencalonan Fandi Utomo Dalam Pemilihan Bupati Sidoarjo 2024

"Total ada sebanyak 22 orang pasangan pengantin yang dinikahkan tahun ini, yakni pada Minggu (22/5/2022) lalu," katanya, Sabtu (28/5/2022).

Ia mengatakan para pengantin yang dinikahkan tersebut merupakan santri yang selama ini belajar di pondok bukan berasal dari luar pondok pesantren.

"Selanjutnya mereka setelah menikah ditempatkan di bilik-bilik kamar yang ada di lingkungan pondok pesantren sebelum mereka diberangkatkan untuk membantu cabang kami yang ada di berbagai daerah," katanya.

Ia mengatakan sejak pertama kali dilakukan nikah massal sampai sekarang jumlah pesertanya sekitar 250 pasangan.

"Mereka yang akan menikah tidak mengetahui siapa yang akan menjadi jodoh mereka karena semuanya masih dirahasiakan hingga selesai dilakukan pembacaan ijab kabul barulah mereka bertemu dengan pasangan masing-masing," katanya.

Ia mengatakan tidak ada paksaan kepada santri tersebut apakah mereka mau menikah dengan sesama santri dalam pondok atau dengan orang lain.

Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Kembali Salurkan Bantuan Pangan Kepada Warga Penerima

"Kalaupun mereka mau, ya tanda tangan dan nantinya Bu Nyai (Umi Habibah) selaku pengasuh Pondok Pesantren ini yang akan menentukan karena untuk menentukan pasangan seseorang tidak mudah," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengatakan banyak pertimbangan yang dilakukan oleh Bu Nyai untuk menentukan jodoh seseorang, termasuk di antaranya perilaku, pengetahuan, berat dan tinggi badan serta yang terakhir shalat istikharah.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak KUA supaya tidak membocorkan siapa calon pengantin yang dinikahkan. Pernikahan yang dilakukan ini sah di KUA, tidak ada yang nikah siri," katanya.

Salah satu santri yang mengikuti nikah massal bernama Khusnul mengatakan jika dirinya tidak tahu kalau yang menjadi calon suaminya tersebut adalah tetangga desa tempat tinggalnya.

Baca Juga: "Ngobrol Pintar" Gelar Musyawarah Rakyat Sidoarjo

"Waktu itu saya tidak tahu siapa calon suami saya. Setelah akad nikah baru tahu kalau yang menjadi suami saya adalah tetangga desa. Saya ikut program nikah massal tersebut tahun 2007 dengan peserta sekitar 68 pasangan," katanya.

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU