Optika.id- Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, memberikan kurikulum pendidikan karakter pada siswa sebagai upaya dalam membentengi generasi penerus bangsa dari berbagai bentuk kenakalan remaja.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Mojokerto, Senin mengatakan, upaya yang dilakukan tersebut salah satunya dengan menyusun Kurikulum Kecakapan Dasar (KKD) keagamaan "penguatan program Ning Ita di Sekolah" atau Peningkatan Iman dan Taqwa di sekolah.
Baca Juga: Jelang Bulan Imunisasi Tahap 2, Pemkot Mojokerto Targetkan Capaian 100 persen
"Era keterbukaan informasi saat ini pendidikan karakter melalui penanaman dan implementasi keagamaan menjadi poin penting yang harus dikuatkan sebagai benteng dari kenakalan remaja," katanya saat memberikan arahan kepada 60 guru agama dan anggota Forum Komunikasi Pendidikan Al-Quran (FKPQ) di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Senin (30/5/2022).
Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini menjelaskan, pendampingan terhadap anak tidak mungkin dilakukan selama 24 jam.
"Satu-satunya cara untuk membentengi dari hal negatif tersebut adalah penanaman pendidikan karakter melalui penanaman dan implementasi keagamaan sejak dini," ujarnya.
Ia berharap, program Ning Ita di sekolah sebagai salah satu upaya penanaman pendidikan karakter melalui pendidikan keagamaan akan terus lanjut mulai dari tingkat PAUD hingga SMA.
Baca Juga: Sandal Klompen Akan Dijadikan Oleh-Oleh Khas Kota Mojokerto
"Program ini harus terus dilanjutkan, harus dilakukan secara bersama-sama agar tidak ada celah untuk hal negatif masuk kepada anak-anak kita," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, dengan upaya yang masif, diharapkan mampu membentengi generasi penerus bangsa dari hal - hal negatif seiring dengan era keterbukaan informasi dan digitalisasi. Sehingga, mampu mewujudkan cita-cita Indonesia generasi emas di tahun 2045.
Amin Wachid selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto menjelaskan penguatan program Ning Ita di sekolah, penyusunan KKD Keagamaan juga diharapkan agar tidak terjadi tumpang tindih antara program kecakapan dasar keagamaan dan program Ning Ita di Sekolah.
Baca Juga: Pemkab Mojokerto Salurkan CSR BNI Berupa Bantuan 1000 Paket Sembako
"Harapan kami agar tidak ada tumpang tindih, bahkan kalau bisa akan bisa memperkuat peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa di sekolah," ujarnya.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi