[caption id="attachment_14301" align="alignnone" width="150"] Ruby Kay[/caption]
Optika.id - Bank Artha Graha, Hotel Discovery dan Electronic City resmi jadi sponsor balapan Formula E di Jakarta. Dan pemilik tiga perusahaan itu adalah Tommy Winata.
Baca Juga: KPK Terus Selidiki Bukti Dugaan Korupsi Formula E
"TW kan bukan pendukung Anies, kok mau sih mensponsori balapan Formula E? Harusnya diboikot, biar citra Anies rusak"
Hehehe.... itu kan menurut lu. Tapi pengusaha sekelas TW membaca potensi bisnis yang cukup besar dari perhelatan Formula E di Jakarta.
Begini ya, yang namanya bisnis idealnya dipisahkan dari aspek politis. Misalkan seseorang membuka warteg, saat Pilpres tahun 2019 lalu dia memilih paslon nomor urut 02. Apakah dengan demikian dia tidak membolehkan pendukung 01 untuk makan siang diwartegnya? Pilihan politik mah tidak berkorelasi dengan bisnis. Customer warteg boleh siapa saja, yang penting habis makan jangan lupa bayar. Gak ngurus dia mau beragama apa, sukunya apa, pilihan politiknya apa.
Dan untuk menjadi sponsor Formula E, TW bisa jadi menggelontorkan budget puluhan miliar rupiah. "Lalu apa yang TW dapatkan? Apakah dana puluhan miliar itu bisa balik modal dalam sebulan?"
Hadeeeehh.... ini namanya cost marketing bro. Sebagai pengusaha, sesekali mesti "bakar uang" untuk membuat brand perusahaan lu terkenal.
"Setelah produk terkenal, so what?"
Haduuhh.... lu kayaknya bener-bener buta dengan ilmu marketing. Coba perbanyak membaca buku-buku marketing karya Hermawan Kertajaya agar tercerahkan.
Begini ya bro. Lu tau tas merk Prada, Hermes, Louis Vuitton? Tau jam tangan merk Rolex, Tag Heuer? Saat produk sejenis memberi diskon besar-besaran jelang lebaran atau natal, Hermes tetap menjual produknya dengan harga tinggi, tak ada diskon sepeserpun. Begitu pula dengan Rolex, mana pernah mereka beri diskon. Honda, Toyota, Hyundai, Ford memberi cash back besar-besaran untuk menghabiskan stok mobil diakhir tahun. Apakah langkah itu pernah diikuti oleh Ferrari? Tidak.
Baca Juga: BUMN Tak Sponsori Formula E, Mufti Anam Kritisi Erick Thohir
Begitulah kalau sebuah brand sudah punya high value. Customer bukan lagi kaum mendang mending yang masih menghitung fungsionalitas dan efisiensi. Namun orang-orang yang membeli produk karena prestise dan gaya hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nama Tag Heuer atau Rolex sudah sering kita lihat dalam setiap ajang balapan bergengsi, baik itu Formula 1 atau WRC. Jam tangan merk Omega menjadi sponsor resmi film James Bond Casino Royale. Dan tiga merk itu semakin mengukuhkan nama mereka sebagai jam tangan elit nan ekslusif.
Sebagai businessman, TW ingin nama perusahaannya mendunia, tak cuma dikenal dilevel regional asia tenggara, tapi juga merambah ke eropa. Maka dari itu ia mensponsori balapan Formula E, karena melihat potensi bisnis yang cukup tinggi. Formula E memang belum setenar F1, Nascar, WRC atau moto GP. Namun trendnya mengalami kenaikan yang signifikan. Tiap tahun, penonton yang menyaksikan balapan Formula E lewat tayangan televisi semakin meningkat. Pada musim tahun 2019, penonton Formula E via televisi berjumlah 411 juta orang. 13 serinya ditayangkan secara live ke 170 negara. Stasiun TV mana saja yang menyiarkan balapan Formula E? Ada Fox Sports, BBC, CCTV-5, Eurosport, Canal+, J-Sports, Ziggo Sport, Fox Sport Asia dan layanan siaran berbayar seperti Mola TV.
Baca Juga: Anies: Kemeriahan Formula E Menyatukan Berbagai Pihak, Bukan yang Menjauhkan
Jelas sudah kalau Formula E ini bukan event kelas ecek-ecek. Baik Anies Baswedan maupun Tommy Winata paham kalau acara ini punya value. Anies ingin meningkatkan pamor Jakarta dimata dunia. Setelah sukses jadi tuan rumah Asian Games, kini saatnya Jakarta menggelar event balapan internasional. TW sendiri ikut mensponsori Formula E untuk membuat perusahaannya semakin go international. Semua ini merupakan bisnis untuk meningkatkan daya saing. Bahasa kerennya, competitive advantage. Jika haters Anies gak paham dengan hal begini, harap dimaklumi. ?
Ruby Kay
Editor : Pahlevi