Optika.id-Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya meminta masyarakat ikut menjadi bagian dari pemulihan ekonomi di Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan cara menggunakan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"DPRD dan Pemkot Surabaya akan terus memberikan contoh dengan menggunakan produk UMKM agar masyarakat juga ikut menjadi bagian dari pemulihan ekonomi," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Jumat (3/6/2022).
Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Sementara itu terkait dengan pembuatan dan pengembangan situs belanja daring milik Pemerintah Kota Surabaya atau yang dikenal dengan E-Peken, Anas mengatakan, bahwa langkah pemkot untuk membantu memasarkan produk toko kelontong dan UMKM melalui E-Peken adalah pilihan yang tepat.
Sebab, kata dia, terobosan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan mengedepankan teknologi mampu mempermudah proses transaksi ekonomi di Kota Surabaya.
"Kondisi pandemi COVID-19 saat itu membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas di luar rumah. Dengan adanya E-Peken Surabaya ini, tentunya mempermudah masyarakat untuk membeli sebuah produk. Bahkan, bisa diantarkan ke titik lokasi yang dituju," kata Anas.
Anas juga mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya untuk terus mensosialisasikan tata cara penggunaan maupun pendaftaran, agar bisa tergabung dalam E-Peken Surabaya.
Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Selain itu, lanjut dia, pendampingan dan pelatihan bagi warga binaan kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non-MBR juga semakin digencarkan melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Dari proses tersebut ada kritik dan saran, tetapi perlu diingat bahwa ada harmonisasi antara pemerintah, DPRD dan masyarakat untuk kembali menggerakkan roda perekonomian," ujar dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, E-Peken yang diluncurkan pada 31 Oktober 2021 itu turut membangkitkan semangat bagi seluruh pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.
Baca Juga: Khofifah Ungkap UMKM Turut Kontribusi 59,18 Persen untuk PDRB Jatim
Hasilnya, kata dia, total pedagang toko kelontong maupun UMKM di E-Peken Surabaya saat ini mencapai 2.306 pedagang. Jumlah ini merupakan gabungan dari kelompok binaan pemkot kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan non-MBR. Sedangkan total transaksi hingga Mei 2022 telah mencapai Rp16,2 miliar.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi