Optika.id - Elon Musk tampaknya semakin serius ingin membatalkan rencana akuisisi Twitter. Setelah mengumumkan untuk menunda pengambilalihan pada Mei lalu lewat Twitter, sekarang Musk mengambil langkah yang lebih resmi melalui surat yang dipublikasikan di situs web Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Dalam surat tersebut ditulis oleh pengacara Mike Ringler atas nama Musk, kepada Chief Legal Officer Twitter Vijaya Gadde. Twitter diklaim tidak mematuhi persyaratan perjanjian akuisisi. Ini juga menegaskan bahwa Musk memiliki hak untuk membatalkan akuisisi dan mengakhiri perjanjian.
Baca Juga: Berdiri dan Runtuhnya Twitter
"Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger dan Tn. Musk memiliki semua hak yang dihasilkan darinya, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger," tulis pengacara yang mewakili Musk kepada perusahaan, dikutip Optika.id pada Selasa (7/6/2022).
Seperti diketahui, masalah ini berawal ketika Musk meminta data akun spam kepada Twitter. Namun, Musk meragukan angka yang diberikan oleh Twitter dan mengklaim perusahaan tersebut telah memanipulasi angka akun bot atau spam di platform.
Musk kemudian menuntut agar Twitter menyerahkan informasi tentang metodologi pengujiannya untuk menguatkan klaim bahwa akun bot dan palsu kurang dari 5ri basis pengguna aktif platform. CEO Tesla itu juga menyerukan untuk melakukan penilaian independennya sendiri berdasarkan data Twitter.
Baca Juga: Kebijakan Anyar Threads, Terkait Politik dan Berita Terkini
Lebih lanjut, surat menegaskan perjanjian akuisisi dimana Twitter harus menyediakan data dan informasi yang diminta Musk sehubungan dengan penyelesaian transaksi. Namun, perusahaan menolak memberikan data karena takut Musk akan membeberkan analisisnya sendiri terhadap data tersebut, sebagaimana tertulis dalam surat yang dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Twitter telah dan akan terus bekerja sama berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger," kata CEO Twitter, Parag Agrawal.
Baca Juga: Kurangi Ekstremisme dan Pengikisan Data, Twitter Batasi Jumlah Cuitan yang Dilihat per Hari
Reporter: Denny Setiawan
E
Editor : Pahlevi