Optika.id - Twitter mengumumkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat ekstremisme, manipulasi sistem, dan pengikisan data dengan membatasi jumlah tweet yang dapat dilihat per hari bagi para pengguna.
Baca Juga: BIN Beberkan Media Sosial dengan Sebaran Isu Pemilu 2024 Terbanyak
Pengumuman ini dibuat oleh sang pemilik baru, Elon Musk, melalui unggahan di platform media sosial tersebut.
"Akun terverifikasi akan dibatasi untuk membaca maksimal 6.000 unggahan dalam sehari, sementara akun yang belum diverifikasi akan dibatasi hingga 600 postingan sehari, dan akun baru akan dibatasi hingga 300 tweet per hari," kata Musk, dengan menambahkan bahwa pembatasan ini akan segera ditingkatkan, Minggu (2/7/2023).
Langkah ini diambil setelah Musk menyatakan bahwa ratusan organisasi sedang berusaha mengorek data Twitter secara agresif, yang akan mempengaruhi pengalaman para pengguna.
Baca Juga: Terdaftar di Depkeu AS, Langkah Awal Elon Musk Jadikan Twitter Aplikasi Jual Beli
Musk juga mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI, yang menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyatakan bahwa hampir semua perusahaan AI mengorek data dalam jumlah besar untuk pengembangan teknologi mereka.
Baca Juga: Sobat Sambat Full Senyum! Mulai Februari Twitter Bisa Muat 4000 Karakter
"Hampir setiap perusahaan yang menggunakan AI, dari startup hingga beberapa perusahaan terbesar di dunia, mengumpulkan data dalam jumlah besar dari platform kami," ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan perlindungan pengguna dan memperkuat keamanan serta integritas platformnya, Twitter telah mengambil langkah darurat ini untuk menghadapi kompleksitas dinamika media sosial.
Editor : Pahlevi