Siti Zuhro Klaim Isu Radikal dan Semacamnya Tak Laku Lagi Dijual di Pilpres 2024

author Denny Setiawan

- Pewarta

Senin, 20 Jun 2022 19:52 WIB

Siti Zuhro Klaim Isu Radikal dan Semacamnya Tak Laku Lagi Dijual di Pilpres 2024

i

Siti Zuhro Klaim Isu Radikal dan Semacamnya Tak Laku Lagi Dijual di Pilpres 2024

Optika.id - Pengamat politik senior Siti Zuhro menilai, isu dikotomis seperti radikal, non-radikal, dan semacamnya tak bakal lagi laku pada Pemilu 2024 karena situasi politik sekarang jauh lebih cair dan terbuka.

Menurut analisis Siti, jika dibandingkan Pemilu 2019, saat ini situasi jauh lebih cair dan terbuka. Pada pemilu sebelumnya masyarakat terdikotomi. Label radikal, nonradikal, dan intoleran cukup kental mewarnai pesta demokrasi.

Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Hal-hal seperti itu tidak perlu dan tidak laku lagi dijual pada Pilpres 2024,kata Siti di Jakarta, Minggu (19/6/2022).

Peneliti politik senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu memperkirakan dalam menyongsong Pilpres 2024 masyarakat tidak akan berpandangan kelompok tertentu lebih religius, nasionalis, dan lain sebagainya.

Kendati demikian, khusus pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Siti memberikan pandangan tersendiri.

Menurut dia, pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menunjukkan perlunya sinergi dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dari pertemuan tersebut menunjukkan politik ini sangat inklusif dan terbuka, ucap Siti.

Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Menurut dia, dengan kata lain, tak ada satu pihak yang bisa mengatakan atau mengklaim dirinya digdaya sehingga koalisi beberapa partai politik diharuskan dalam menghadapi Pilpres 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun basis massa Nahdlatul Ulama (NU) di Tanah Air tergolong kuat, menurut Siti, berdasarkan fatwa PBNU, belum tentu rekomendasinya tertuju pada PKB pada Pilpres 2024.

Lebih jauh Siti melihat saat ini saling ketergantungan tersebut begitu menonjol. Artinya, tidak tidak ada pihak yang bisa mengatakan seolah-olah hanya orang tertentu yang bisa jadi arsitek atau mendominasi perpolitikan Indonesia.

Baca Juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Ini sangat bagus karena pemilu akan mengedepankan sisi-sisi positif dan itu yang kita harapkan, tutur Siti.

Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU