Optika.id - Ahmad Syaikhu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan jika saat ini partainya membuka lebar pintu komunikasi dengan partai politik lain untuk membangun koalisi di Pilpres 2024.
Dia memberi catatan, PKS hanya akan berkoalisi dengan partai politik yang mempunyai misi yang sama untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden di kontestasi demokrasi nanti.
Baca Juga: Warga Jakarta Menyatakan Siap Tinggalkan PKS Usai Tak Jadi Dukung Anies
"Mitra koalisi yang memiliki platform pembangunan yang sama, yang ingin sama-sama membawa perubahan dan kita semua ingin adanya perubahan. Kita semua ingin adanya kemajuan, bukan kamendekan apalagi kemunduran," ujar Syaikhu dalam pidatonya saat membuka Rapimnas DPP PKS, Selasa (21/6/2022).
Tak menutup kemungkinan, PKS akan terus berkomunikasi dengan banyak parpol. Menurut Syaikhu, PKS sangat terbuka untuk duduk bersama dan mengusung politik kebangsaan, politik negarawan, serta politik kolaborasi yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok dan golongan.
"Oleh karena itu salah satu kriteria capres-cawapres PKS adalah kombinasi pasangan pemimpin yang tidak hanya mampu memenangkan kontestasi tetapi juga memiliki kapasitas untuk memimpin dan menyatukan negeri kita ini," katanya.
Penentuan sikap PKS dalam berkoalisi ini menurut Syaiku berdasarkan kewenangan penuh dari Majelis Syura PKS. Meskipun begitu, dia tetap meminta peserta rapat pimpinan nasional (rapimnas) guna memberikan masukan dan suaranya terkait capres - cawapres yang nantinya diusung oleh PKS, termasuk partai politik calon mitra koalisi,
Baca Juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
Untuk informasi, rapimnas PKS digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk membahas persiapan pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024. Rapimnas PKS ini diikuti oleh 90 kader yang terdiri dari unsur ketua bidang, fraksi DPR/MPR, pimpinan harian DPP, bendahara umum, wakil sekretaris jenderal, staf kantor presiden PKS dan ketua DPP PKS yang berjumlah 34 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kita tidak ingin mendahului Majelis Syura yang menjadi memiliki kewenangan untuk menentukan capres-cawapres dan kemana akan berkoalisi. Tetapi masukan-masukan tadi akan kami jadikan masukan kepada Majaelis Syura sehingga dalam pertimbangan-pertimbangan dan keputusan sesuai dengan apa yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat yang terekam oleh bapak-ibu (peserta rapimnas)," pungkas dia.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi