Kasus Naik Selama Sepekan, PB IDI Sebut Endemi Bukan Berarti Bebas Penyakit

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 23 Jun 2022 19:19 WIB

Kasus Naik Selama Sepekan, PB IDI Sebut Endemi Bukan Berarti Bebas Penyakit

i

Kasus Naik Selama Sepekan, PB IDI Sebut Endemi Bukan Berarti Bebas Penyakit

Optika.id - Selama beberapa pekan terakhir, Indonesia kembali mencatat kenaikan kasus Covid-19. Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, meminta kepada seluruh pihak untuk tetap waspada sebab pandemi masih belum selesai, meski saat ini Indonesia menetapkan berada di situasi endemic.

"Situasi endemi menunjukkan penyakitnya ada tetapi penularannya terkendali, jadi endemik bukan berarti kondisi yang bebas penyakit," ujar Adib dalam keterangannya, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

Menurut Adib, tak hanya tenaga medis saja yang bertanggung jawab dalam penanganan terhadap penyebaran serta pengendalian Covid-19 maupun penyakit menular lainnya. 

Oleh sebab itu, dia mengatakan, penanganan terhadap penyebaran dan pengendalian Covid-19 dan penyakit menular lainnya tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja. Untuk itu, pihaknya meminta kerja sama antar pihak. Baik itu pemerintah, swasta maupun masyarakat guna menjalankan upaya pencegahan serta menerapkan sistem pengendalian penularan yang kuat.

Senada dengan Adib, Agus Dwi Susanto yang menjabat sebagai Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI mengimbau agar pemerintah dan masyarakat juga harus waspada terhadap kasus cacar monyet meski penyakit ini belum ditemukan di Indonesia.

"Kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan supaya penyakit cacar monyet jangan sampai menjadi outbreak atau kejadian luar biasa di negeri ini," kata Agus.

Pihaknya, lebih lanjut, juga mendorong agar pemerintah terus mengkaji ulang terkait kebijakan melepaskan masker di tempat umum yang diterapkan beberapa waktu yang lalu. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap munculnya penyakit menular lain di musim pancaroba.

Kami juga mengingatkan masyarakat untuk waspada akan penyakit lainnya yang muncul di musim pancaroba ini, seperti demam berdarah dengue, cacar monyet, hepatitis akut, serta sejumlah penyakit lainnya yang berpotensi timbul, kata Agus.

Tak hanya masyarakat dan pemerintah, para tenaga medis juga diminta waspada terhadap Covid-19 dan penyakit menular lainnya. Di sisi lain, Eka Mulyana dari Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI memaparkan sebanyak 752 dokter umum dan dokter spesialis meninggal akibat Covid-19.

Oleh sebab itu, Eka meminta seluruh tenaga kesehatan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan tetap memaki APD lengkap saat menangani kasus Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

Sejak awal pekan, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia menyentuh angka 591 kasus, kemudian bertambah menjadi 930 kasus, disusul kasus baru yang tercatat sebanyak 1.242 di pertengahan pekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melihat kenaikan tersebut, Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir Juli 2022.

Belum lagi keberadaan subvarian BA. 4 dan BA. 5 yang ditetapkan oleh variant of concern yang dikhawatirkan berakibat pada kenaikan kasus lebih signifikan karena sifatnya yang lebih mudah menular.

Melihat hal tersebut, Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI memberikan sejumlah rekomendasi terkait pencegahan Covid dan penyakit menular lainnya, di antaranya tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan, meningkatkan tracing dan testing, serta meningkatkan cakupan vaksinasi.

Kemudian, IDI juga mengimbau para pemangku kebijakan untuk melakukan upaya meningkatkan cakupan vaksinasi booster. Vaksinasi anak juga perlu ditingkatkan terutama jelang pembelajaran tatap muka 100 persen di tahun ajaran baru.

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Pneumonia China Tak Akan Jadi Pandemi Baru di Indonesia

Selain itu, IDI merekomendasikan agar aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan kembali diberlakukan. IDI juga mendorong edukasi secara masih dan terus menerus tentang upaya pencegahan di tengah kejenuhan masyarakat soal pandemi.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU