Pemerintah Didesak Segera Pertimbangkan Pelegalan Ganja Medis

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 27 Jun 2022 19:38 WIB

Pemerintah Didesak Segera Pertimbangkan Pelegalan Ganja Medis

i

ganja medis

Optika.id - Pemerintah Indonesia, dalam kasus ini yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes) didesak untuk membuka mata atas penggunaan ganja untuk medis beserta dampaknya. Desakan tersebut berkumandang keras usai seorang ibu bersama anaknya yang menderita Cerebral Palsy dalam kegiatan car free day (CFD) Sudirman membawa poster dan surat terbuka hingga berniat menyerahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Criminal Juctice Reform (ICJR) Erasmus Abraham Todo Napitupulu menerangkan jika Indonesia sampai detik ini masih mengacuhkan kebutuhan ganja medis. Padahal, negara lain sudah memberlakukannya.

Baca Juga: Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran

"Ya pasti intinya kita butuh pemerintah buka mata. Pengobatan ganja itu ada di seluruh dunia sekarang, tetangga kita, Thailand, sudah mulai. Kenapa kita mau terbelakang terus?" ujarnya ketika dihubungi Optika.id, Senin (27/6/2022).

Erasmus menjelaskan, upaya pelegalan ganja medis ini terganjal pemerintah Indonesia yang lebih mengedepankan ketakutan kepada sesuatu yang sebenarnya belum diketahui. Padahal, Kementerian Kesehatan belum pernah melakukan penelitian apapun terkait ganja medis.

"Yang pasti ketidakberpihakan pada ilmu pengetahuan, padahal sudah banyak contoh negara-negara lain," ucapnya.

Tak luput, dia mengkritik sikap pemerintah yang bertindak gegabah terhadap penanganan narkotika dengan cara memerangi dengan slogan war on drugs. Menurutnya, sampai saat ini pemerintah tidak bisa memerangi. Alih-alih memerangi, lebih baik pemerintah memanfaatkan agar tidak disalahgunakan seperti dijadikan sebagai obat bagi yang membutuhkan.

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Menurut Erasmus, meski terus mengutarakan perang akan narkoba, persoalan terkait hal itu tidak kunjung bisa ditangani. Bahkan, dia menilai, pemerintah terus mengulangi kesalahan yang sama setiap harinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Lapas penuh, jumlah peredaran gak turun, jumlah pengguna gak turun," tuturnya.

Reporter: Uswatun Hasanah

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU