Temui Presiden Rusia dan Ukraina, DPR RI: Jokowi Bisa Jadi Juru Damai

author Akbar Akeyla

- Pewarta

Jumat, 01 Jul 2022 23:25 WIB

Temui Presiden Rusia dan Ukraina, DPR RI: Jokowi Bisa Jadi Juru Damai

i

Presiden RI Joko Widodo (Source: setpres)

Optika.id Dave Akbarshah Fikarno selaku Anggota dari Komisi I DPR RI menyampaikan bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Ukraina Zelensky serta Presiden Rusia Vladimir Putin, dapat menjadi sebuah permulaan yang positif.

Ia menyebutkan hal tersebut dengan catatan jika negara-negara Barat juga mau mengubah kebijakan serta sikap politik luar negerinya. Sebab konflik yang terjadi di kawasan timur Eropa tersebut merupakan sebuah titik penting dari terjadinya beragam persoalan yang tengah ada di kawasan tersebut.

Baca Juga: Ukraina: Ribuan Tentara Telah Menyerbu Kacaukan Rusia

"Yang kita harapkan ini, Presiden bisa membangun komunikasi antara Zelensky dan Putin. Negara-negara Barat juga bisa mengurangi egonya, sehingga menurunkan tensinya, ungkap Dave melalui keterangannya pada Jumat (1/7/2022).

Oleh karena itu, Dave kemudian menilai jika pertemuan mereka ini membawa suatu pesan yang krusial. Para negara-negara Barat juga berharap jika Jokowi dapat menjembatani komunikasi antar kedua negara tersebut. Mengingat sedikitnya negara yang dapat menjadi mediator.

"Di sini terlihat dari bahasa tubuh banyak pemimpin negara G7 kemarin bahwa diharapkan Presiden ini dapat menjadi juru damai," tuturnya.

Baca Juga: Rusia Tingkatkan Serangan di Ukraina, Manfaatkan Keunggulan Senjata

Dirinya juga menambahkan bahwa pertempuran yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tersebut tak hanya mengganggu stabilitas regional. Namun juga memiliki dampak terhadap krisis pangan dan energi global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Negara Indonesia juga tengah merasakan dampak tersebut, yang dapat dilihat dari persoalan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), pangan, hingga beban subsidi pemerintah terhadap sektor energi.

Subsidi pemerintah terhadap energi sangat besar, bahkan mencapai Rp500 triliun, terangnya.

Baca Juga: KTT Ukraina Terus Mengupayakan Konsensus, Tapi...

Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU