FIFA Akan Terapkan Teknologi Offside di Piala Dunia Qatar

author Denny Setiawan

- Pewarta

Minggu, 03 Jul 2022 21:22 WIB

FIFA Akan Terapkan Teknologi Offside di Piala Dunia Qatar

i

FIFA Akan Terapkan Teknologi Offside di Piala Dunia Qatar

Optika.id - FIFA mengumumkan akan menerapan teknologi SAOT, di Piala Dunia Qatar tahun ini. SAOT merupakan teknologi offside untuk membantu wasit di lapangan membuat keputusan yang lebih cepat dan akurat.

SAOT, telah diuji pada Piala Dunia Klub FIFA 2021, dan Piala Arab FIFA 2021, merupakan perpanjangan dari sistem asisten wasit video (VAR), yang saat ini digunakan di semua kompetisi FIFA.

Baca Juga: JIS Gunakan Rumput Sekelas Stadion di Eropa, Mengapa Dianggap Belum Penuhi Standar FIFA?

Menurut FIFA 12 kamera khusus akan dipasang di stadion, untuk melacak bola dan 29 titik data pada setiap pemain individu, 50 kali per detik. Titik data ini mencakup semua anggota badan dan ekstremitas yang relevan untuk melakukan panggilan offside.

Bola resmi di Qatar, Al Rihla, akan dilengkapi dengan sensor unit pengukuran inersia (IMU), yang akan mengirimkan data bola ke ruang operasi video 500 kali per detik.

Untuk situasi offside, titik tendangan dan posisi anggota badan pemain akan diteruskan ke VAR secara real-time, dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Sebelum memberi tahu wasit di lapangan, ofisial video akan secara manual memeriksa titik tendangan dan garis offside, keduanya dibuat secara otomatis.

Data posisi yang sama persis yang diberikan kepada ofisial akan dibuat menjadi animasi 3D, yang menampilkan detail posisi anggota badan pemain saat bola dimainkan. Animasi 3D ini akan ditampilkan di papan skor stadion dan juga akan tersedia untuk pemirsa televisi.

Tujuan kami adalah untuk membantu wasit mengambil keputusan dengan benar di lapangan permainan, kata Pierluigi Collina, ketua Komite Wasit FIFA, dalam konferensi pers online di SAOT dikutip Optika.id, Sabtu (2/7/2022).

"Jika terjadi kesalahan, kami siap memberikan dukungan teknologi kepada wasit untuk menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil pertandingan," sambungnya.

Sementara itu, Johannes Holzmuller Direktur Teknologi dan Inovasi Sepak Bola di FIFA, mengatakan dia sangat yakin bahwa semua skenario offside yang mungkin dapat ditanggung oleh SAOT.

Baca Juga: Bayang-Bayang Sanksi FIFA Usai Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

"SAOT dapat digunakan setiap kali bola diterima oleh penyerang yang berada dalam posisi offside pada saat bola dimainkan oleh rekan setimnya, katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Collina dan Holzmuller, keputusan VAR tentang offside memakan waktu rata-rata 70 detik, tetapi SAOT akan memangkas waktu itu menjadi 20 hingga 25 detik.

Collina, yang bekerja di final Piala Dunia 2002, juga mengatakan masih ada ruang untuk kebijaksanaan dan penilaian wasit meskipun teknologi terus meningkat dalam memimpin sepak bola.

"Meskipun kami telah menerapkan dukungan teknologi, wasit tetap menjadi pengambil keputusan akhir. Mereka bertanggung jawab atas keputusan akhir, kata mantan wasit Italia itu.

Kami ingin memiliki keputusan yang akurat dan cepat," imbuhnya.

Baca Juga: PKB Sebut Erick Thohir Hilang Kecanggihannya

Tapi ini (sistem SAOT) hanya untuk posisi offside. Interpretasi dan penilaian untuk mengganggu lawan, untuk melihat apakah ada pelanggaran, tetap pada kebijaksanaan wasit.

Wasit dapat memanfaatkan dukungan teknologi untuk mendapatkan visi yang lebih baik tentang apa yang terjadi di lapangan permainan.

Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU