Optika.id - Ukraina memastikan Presidennya Volodymyr Zelensky tidak pernah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan perdamaian kepada Federasi Rusia.
Pernyataan itu bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi seusai menemui Zelensky di Istana Maryinsky pada Rabu (29/6/2022) lalu.
Baca Juga: Undat – Undat..
Merespons hal tersebut, Ketua Bidang Advokasi DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Aziz Yanuar mengaku bingung pernyataan Ukraina yang membantah pernyataan Jokowi.
"Kami bingung juga kok bisa-bisanya dibantah sama pihak Ukraina atas pesan yang katanya dibawa Pak Jokowi kepada Presiden Putin," kata Aziz seperti dilansir jpnn, Senin (4/7/2022)
Aziz percaya semua tindakan Presiden Jokowi pasti didasari niat yang baik. Namun, kejujuran pemerintah Ukraina tetap berdampak negatif.
"Sebenarnya bohong untuk mendamaikan itu menurut saya tidak masalah. Namun, dibantahnya itu yang membuat malu," kata Aziz Yanuar.
Diketahui, Presiden Jokowi menyampaikan kunjungannya merupakan bentuk kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan Indonesia menyoroti pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
Pada pertemuan itu Jokowi menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dalam konflik antara Ukraina dan Rusia.
Pihak Ukraina pun dengan tegas membantah Volodymyr Zelensky menitipkan pesan pada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui Presiden Indonesia Joko Widodo.
Baca Juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
Serhii Nikiforov Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan, jika Zelensky ingin mengucapkan sesuatu ke Putin, dia akan melakukannya secara terbuka dalam pidato harian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nikiforov mengatakannya kepada media lokal Ukrainska Pravda. Komentarnya juga dikutip media Rusia TASS, Minggu (3/7/2022).
Serhii Nikiforov mengatakan, topik pembicaraan utama saat Jokowi ke Ukraina adalah blokade pelabuhan Ukraina yang membuat ekspor biji-bijian terganggu.
"Indonesia adalah salah satu pengimpor biji-bijian terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara kedua presiden (Indonesia dan Ukraina) di Kyiv," katanya.
Nikiforov menambahkan, Rusia bertanggung jawab atas terganggunya ekspor biji-bijan Ukraina itu ke Indonesia, begitu pun dengan wilayah lain di dunia.
Baca Juga: Dosa-dosa Jokowi
"Inilah yang dibicarakan secara rinci dengan Joko Widodo," imbuh Nikiforov.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi