Optika.id - Sapi kurban Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Jakarta International Stadium berjenis sapi limosin dengan bobot 1,1 ton.
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut sapi kurban Anies tersebut sarat dengan makna politik.
Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Pangi mengatakan, sapi berkepala putih serta badannya berwarna hitam, lalu dibubuhi nomor 024 di bagian tubuhnya pemberian Anies itu bisa berarti kesiapan menjadi kuda hitam di Pilpres 2024 mendatang.
Warna hitam maknanya bisa saja Anies menjadi kuda hitam di Pilpres 2024 nanti, kata Pangi dalam keterangannya, Senin (11/7/2022).
Selain menjadi kuda hitam, Pangi mengatakan bobot sapi yang seberat 1,1 ton mengisyaratkan Anies tidak mau kalah dengan Presiden Jokowi, dari segi pemberian hewan kurban. Jokowi diketahui berkurban sapi dengan bobot 1,1 ton.
Biasanya yang berton-ton itu kan presiden, katanya.
Selain itu, Pangi mengatakan bobot 1,1 ton bisa berdampak ke tingkat ketertarikan publik memilih Anies.
Bisa jadi elektabilitasnya tinggi, katanya.
Sementara itu, pengamat politik dari UIN Jakarta Ujang Komaruddin, mengatakan mungkin saja itu nomor yang tertera di sapi Anies merupakan jumlah hewan yang dikurbankan Anies tahun ini.
Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Atau, lanjutnya, bisa saja 024 itu semacam nomor keberuntungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
024 itu bisa jadi nomor keberuntungan. Kayak Jokowi hari keberuntungannya kan Rabu, kata Ujang.
Adapun Ketua KAHMI DKI Jakarta Mohammad Taufik yang juga bekas politikus Gerindra cenderung optimistis dengan kans Anies sebagai capres di 2024.
Soal sapi hitam 024 itu hanya kebetulan saja. Tapi tahun itu mudah-mudahan tahun sukses dia, kata Taufik.
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Diketahui, Anies salah satu tokoh yang diprediksi maju menjadi calon presiden di Pemilihan Presiden 2024. Sejumlah lembaga survei menempatkan tingkat ketertarikan publik memilih (elektabilitas) Anies di urutan nomor tiga, di bawah Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi