Daripada Ganjar dan Andika, PKS dan NasDem Disarankan Usung Anies Baswedan

author Seno

- Pewarta

Jumat, 15 Jul 2022 10:19 WIB

Daripada Ganjar dan Andika, PKS dan NasDem Disarankan Usung Anies Baswedan

i

images - 2022-07-15T031323.609

Optika.id - Meski masih 2 tahun lagi, kontestasi Pemilihan Presiden 2024 semakin ramai dibicarakan publik Tanah Air. Beberapa partai politik (parpol) pun gencar melakukan koalisi.

Terkait hal tersebut, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin memberikan saran kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem (Nasional Demokrat).

Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus

Ujang Komarudin menyarankan, daripada memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Panglima TNI Andika Perkasa, lebih baik kedua parpol ini mengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi calon presiden 2024.

"Anies Baswedan lebih dekat dengan PKS dan NasDem ketimbang Ganjar Pranowo atau Andika Perkasa yang adalah Panglima TNI. Untuk itu, baik PKS maupun NasDem sebaiknya mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024." kata Ujang, Jumat (15/7/2022).

Menurutnya, PKS dan NasDem lebih cocok mengusung Anies Baswedan ketimbang Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

"Kalau PKS dan Partai NasDem bertemu, mungkin saja akan mengusung Anies Baswedan karena yang cocok itu memang NasDem ke Anies, PKS juga ke Anies. Bukan ke Ganjar bukan pula ke Andika. Yang cocok kalau kita lihat dari kedekatan, ya Anies Baswedan," kata Ujang.

Selama ini, lanjutnya, PKS terlihat semakin intim dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat.

Apalagi belum lama ini, katanya, PKS dan Partai Demokrat sama-sama mengunjungi Partai NasDem.

Tersiar kabar, PKS juga akan kembali mengunjungi NasDem dalam beberapa waktu dekat.

Jadi soal akan bertemu antara PKS NasDem itu hal-hal bagus saja, saling intenskan pertemuan silaturahmi guna mencari persamaan titik temu antara kedua partai itu, tambah dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

Hal tersebut, bagi Ujang tentu semakin menguatkan siapa sosok calon presiden yang akan diusung oleh partai ini.

"Pendekatan antara PKS dengan NasDem tentu masih dinamis, masih panjang perjalanan dan tentu harus mendapatkan dukungan dari partai lain. Yang memungkinkan sebenarnya adalah Demokrat," katanya.

Lebih lanjut, Ujang mengatakan, meski belum berkoalisi dan masing-masing partai belum saling mengunci satu sama lain, besar kemungkinan kolaborasi PKS dan NasDem akan berlanjut bersama Partai Demokrat.

Sebab di satu sisi, PKS dan NasDem perlu partai lain agar mencapai perolehan kursi paling sedikit 20 persen.

Ketika PKS dan NasDem makin solid makin menemukan titik temu, butuh partai lain karena PKS dan NasDem belum cukup 20 persen. Mungkin partai lain itu Partai Demokrat, tukasnya.

Popularitas Anies Nomor 2

Lembaga riset Parameter Politik Indonesia (PPI) menyebut, tingkat popularitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024 mencapai 98,2 persen.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, dari semua nama tokoh-tokoh yang dinilai punya potensi untuk maju dalam pilpres, Prabowo Subianto paling tertinggi.

Prabowo Subianto 98,2 persen. Jadi popularitas Prabowo Subianto ini hampir mentok 100 persen. Mungkin karena pak Prabowo Subianto seringkali ikut pemilu. Jadi hampir semua publik paham betul dan kenal siapa Prabowo Subianto," kata Adi Prayitno saat memaparkan hasil surveinya bertema Hasil Survei Opini Publik Peta Politik Terkini Pilpres 2024 yang dirilis Rabu (13/7/2022) secara daring.

Setelah Prabowo Subianto, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mencapai angka 92,9 persen.

"Disusul oleh Anies Baswedan. Dari segi popularitas, saya kira Pak Anies Baswedan bisa menyusul Prabowo Subianto," ujar Adi Prayitno

Kemudian, disusul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno dengan angka 89,2 persen.

Lalu, ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mencapai angka 80,1 persen serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 78,2 persen dan seterusnya.

Urutan Tingkat Popularitas:

1. Prabowo Subianto 98,2 persen

2. Anies Baswedan 92,9 persen

3. Sandiaga Uno 89,2 persen

4. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 80,1 persen

5. Ganjar Pranowo 78,2 persen

Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara

6. Ridwan Kamil 78,1 persen

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

7. Puan Maharani 76,9 persen

8. Erick Thohir 62,8 persen

9. Muhaimin Iskandar 59,5 persen

10. Khofifah Indar Parawansa 58,0 persen

11. Tri Rismaharini 55,3 persen

12. Airlangga Hartarto 50,7 persen

13. Zulkifli Hasan 40,9 persen

Terkait elektabilitas, Ganjar Pranowo mendapat keterpilihan 25,4 persen. Prabowo Subianto dengan keterpilihan 19 persen, Anies Baswedan 17,8 persen, dan Ridwan Kamil 7,9 persen.

Begitupun dalam survei elektabilitas tertutup untuk 14 dan 10 nama calon presiden. Nama Ganjar masih menempati urutan teratas dengan 26,8 persen dan 27,9 persen.

Di bawah Ganjar ada nama Prabowo Subianto dengan 21,4 persen dan 22,7 persen, Anies Baswedan dengan 17,8 persen dan 18 persen.

"Ganjar Pranowo sementara ini mendapat dukungan tertinggi pada skenario elektabilitas terbuka, 14 nama, 10 nama, 7 nama, 5 nama, dan 3 nama," imbuh pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Elektabilitas Anies-AHY Nomor 2

Parameter Politik Indonesia juga melakukan survei dengan mensimulasi pasangan calon presiden-calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Ada tiga pasangan yang disimulasikan yang dipilih oleh responden.

Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok

Tiga kandidat tersebut yakni Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil (RK). Dari simulasi tersebut, pasangan Ganjar-Sandiaga berhasil unggul dan mengalahkan kedua pasangan kandidat lainnya. Ganjar-Sandiaga memperoleh elektabilitas sebesar 31,6 persen.

"Kalau dalam simulasi survei ini, pasangan Ganjar dan Sandi memiliki elektabilitas yang relatif agak kuat di 31,6 persen," ujarnya.

Sedangkan untuk Anies-AHY dengan perolehan suara 30,5 persen, kemudian di posisi ketiga Airlangga-Ridwan Kamil dengan angka elektabilitas 12,9 persen.

Adi menilai, pasangan Anies-AHY yang berasal dari non koalisi pemerintah cukup kompetitif dengan elektabilitas suara yang diperolehnya.

"Kalau dalam simulasi tiga nama ya relatif ya agak sedikit kuat gitu ya. Mereka mendapatkan angka kurang lebih 30,5 persen. Itu menurut saya cukup kompetitif. Di saat yang sama, kita juga melihat bagaimana Airlangga Hartarto bersama Ridwan Kamil yang membuat kita menanti 2024," jelas Adi.

Lebih jauh, Adi juga menyoroti tingginya angka undecided (pemilih yang belum memiliki pilihan) sebesar 25,0 persen. Ia menduga, angka undecided itu merupakan pemilih dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Saya menduga, undecided ini adalah mereka yang satu itu pemilihnya Prabowo Subianto," ungkapnya.

Diketahui, survei dilakukan pada 15-29 Juni 2022, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,9 persen.

Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun rentang umur responden adalah minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah.

Sementara, metode yang digunakan dalam survei ini, adalah metode telepolling, yakni menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh enumerator terlatih.

&l;p>Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU