Survei Indopol: Berhasil Ungguli Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Bersaing Ketat

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 16 Jul 2022 14:55 WIB

Survei Indopol: Berhasil Ungguli Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Bersaing Ketat

i

images - 2022-07-16T075251.866

Optika.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi pilihan masyarakat sebagai bakal calon presiden 2024. Pada Indopol Survey and Consulting terbaru, kedua kepala daerah ini bersaing ketat.

Ganjar dan Anies bahkan mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang berada di posisi ketiga sebagai capres pilihan masyarakat.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

Direktur eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto menuturkan, publik masih menggemari kepala daerah sebagai calon presiden dibandingkan TNI, maupun dari partai politik.

Kepala daerah ini masih menjadi favorit pilihan publik, latar belakang dari pemimpin nasional ini sekitar 23,58 persen. Sementara yang berlatar belakang TNI sekitar di angka 18,86 persen, ucap Ratno dalam rilis hasil surveinya secara virtual, Jumat (15/7/2022).

Ratno mengurai, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masih digemari. Namun, Prabowo mengalami penurunan elektabilitas yang cukup signifikan.

Prabowo mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari bulan Januari 2022 bahkan November 2021 ya. Prabowo menempati posisi puncak di 15,85 persen bulan Januari, di bulan Juni turun drastis menjadi 8,94 persen, di mana tidak terpaut jauh dengan Ridwan Kamil yang 6,10 persen, katanya.

Adapun figur yang mengalami peningkatan elektabilitas adalah Ridwan Kamil, Jenderal Andika Perkasa, dan Puan Maharani.

"Elektabilitas calon presiden 2024 di 16 nama, Ganjar Pranowo di urutan pertama memperoleh angka 24,5 persen, Anies 20,41 persen, sementara Prabowo Subianto itu di 11,63 persen, dan Ridwan Kamil 10,98 persen, katanya.

Kepuasan Jokowi Menurun Tajam

Sementara itu, tren elektabilitas tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mengalami penurunan pada akhir Juni 2022, jika dibandingkan pada periode Januari 2022.

"Jika tingkat kepuasan pada Januari 2022 berada pada angka 72,93 persen, maka defesit angka kepuasan pada Juni 2022 adalah berkurang 6,51 persen menjadi 66,42 persen," ujar Ratno.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Dikatakannya, turunnya tingkat kepuasan kepada pemerintah disebabkan sejumlah faktor. Diantaranya, rendahnya kepuasan pada pemberantasan korupsi yang diakui 53,74 persen, pembukaan lapangan kerja (52,28 persen) serta penanganan pengangguran dan kemiskinan (49,84 persen).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ratno menambahkan, temuan survei menunjukkan 61,79 persen responden menyatakan ekonomi keluarganya baik dan sangat baik. Hanya 35,12 persen yang menilai ekonomi keluarganya memburuk, sebagai isyarat terjadinya pemulihan ekonomi.

"Ironisnya kepuasan kepada Presiden Jokowi justru merosot ke angka 66,42 persen," kata Ratno.

Kepuasan terhadap perbaikan ekonomi pada Januari 2022, lanjutnya, berbanding lurus dengan tingkat kepuasan kepada presiden.

Ratno menjelaskan lebih lanjut, anomali ini terjadi karena sebagian publik menganggap ekonomi keluarga mereka memburuk karena kenaikan harga barang pokok yang diakui 48,38 persen terutama harga minyak goreng,

Baca Juga: Anies Ngaku Belum Lebaran dengan Cak Imin, Jadwal Padat?

"Lalu dampak pandemi karena pendapatan turun, semisal penjualan sepi (18,98 persen) dan pengangguran/dirumahkan akibat pandemi (11,34 persen), kenaikan harga BBM sebesar 8,33 persen," pungkasnya.

Diketahui, Indopol melaksanakan survei pada kurun waktu 24 Juni sampai 1 Juli 2022 dengan cara wawancara langsung atau face to face sebanyak 1.230 responden berusia 17 tahun ke atas dengan metodologi multisatage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU