Optika.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan akan ada banyak pekerjaan baru yang muncul dan membutuhkan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi atau Tech-Savy di tahun 2024.
Meski begitu, Erick juga menyebutkan, sejumlah pekerjaan yang bakal hilang seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat. Setidaknya ada 9 jenis pekerjaan yang berpotensi hilang pada tahun 2030.
Baca Juga: Ingin Jadi Akuntan Profesional? Kuasai Tiga Keterampilan Ini!
"Semua akan teknologi, mau pendidikan, pertanian, pertambangan," tuturnya dalam Kuliah Umum Kebangsaan Kerja Besar untuk Indonesia maju yang digelar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), beberapa waktu lalu.
Erick mendorong Perguruan Tinggi untuk bersiap diri menghadapi kondisi pekerjaan yang diprediksi akan hilang dalam beberapa tahun ke depan, dan menyambut banyaknya peluang pekerjaan baru yang menjanjikan.
"Ini era yang berbeda. Kita perlu yang namanya data scientist, AI expert, dan game developer," ujarnya.
Erick menyebutkan, sejumlah pekerjaan yang paling banyak mencari tenaga kerja atau talenta digital pada 2024, yakni:
1. Data Scientist dan Data Analysts.
2. Spesialis artificial intelligence (AI).
3. Software dan game developer.
4. Analis Big Data.
5. Block chain developer.
6. Market research.
7. Digital Marketing.
8. Biotechnology.
9. Digital content (Youtuber, TikTok)
Kemajuan teknologi dan kebutuhan yang semakin beragam dinilai Erick membuat dunia kerja bergerak dinamis dan profesi pekerjaan terus bertambah, di samping ada pula profesi yang hilang akibat tergantikan robot dan mesin.
Erick memaparkan, studi di 3 negara, yakni Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, bahkan telah menyatakan bahwa banyak pekerjaan yang akan hilang.
Baca Juga: Benarkah Kinerja Gen Z Buruk di Kantor?
"Dengan digitalisasi akan banyak pekerjaan yang hilang, jenis usaha berubah. Di Amerika saja akan hilang 6,1 juta," paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, berikut daftar pekerjaan yang berpotensi hilang di tahun 2030, yaitu:
1. Tenaga jasa penyiapan makanan.
2. Tenaga administrasi perkantoran.
3. Tenaga jasa transportasi.
4. Tenaga produksi manufaktur non-auto.
5. Construction and extraction (konstruksi dan ekstraksi).
6. Traditional farming, fishing and forestry (pertanian, perikanan dan kehutanan yang masih tradisional)
Baca Juga: Pekerja di Indonesia Paling Antusias Memakai AI dalam Pekerjaan
7. Sales dan bidang terkait.
8. Social media manager.
9. Jasa pengamanan.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi