Optika.id-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong baik guru di sekolah maupun komunitas belajar untuk memanfaatkan platform Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka.
"Teruslah bergerak demi anak-anak Indonesia. Mari serentak bergerak mewujudkan Merdeka Belajar," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Menang Telak Lawan Kotak Kosong di Pilwalkot Surabaya 2024
Wali Kota Eri optimistis dengan semangat belajar mengajar dan berkarya, maka pendidikan di Kota Surabaya akan terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Untuk Kota Surabaya sendiri saat ini sudah ada 850 satuan pendidikan yang mendaftar untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan sekitar 87 persen telah melakukan aktivasi pemanfaatan platform Merdeka Belajar. Harapannya, satuan pendidikan bersama komunitas belajar yang ada dapat belajar bersama.
Diketahui IKM tidak hanya sebatas pada tataran kuantitatif, tapi kualitatif. Satuan pendidikan dan kelompok belajar yang ada seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) harapannya ada transformasi belajar.
Eri Cahyadi sebelumnya menerima kunjungan Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Rachmadi Widdiharto di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Senin (25/7/2022).
Baca Juga: Cuaca Surabaya 28 November: Panas Terik, Hujan Ringan, dan Potensi Petir di Malam Hari
Kunjungan Widdiharto tersebut dalam rangka membangun kolaborasi untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Widdiharto mengapresiasi Kota Surabaya yang membangun beberapa komunitas belajar untuk mendukung IKM. Dia menyebut ada program Sinau Bareng serta Surabaya Belajar yang merupakan sinergisme, kolaborasi, serta gotong royong dalam membangun iklim pendidikan.
"Pak wali kota sangat tertarik kepada 20-30 persen yang lebih mengarah kepada proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Artinya, Kurikulum Merdeka ini tidak semata-mata pada tataran kognitif keterampilan dan skil saja, tetapi juga karakter," kata dia.
Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi