Optika.id - Rencana Ustaz Hanan Attaki menggelar ceramah di sejumlah wilayah Jatim menuai penolakan. Pendakwah asal Aceh ini ditolak karena disinyalir sebagai eks anggota organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah resmi dilarang dan dibubarkan pemerintah pada tanggal 19 Juli 2017.
Hanan Attaki sendiri telah memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan sebagai eks anggota HTI. Dalam video klarifikasi berdurasi 10 menit 32 detik itu, ia menegaskan tidak pernah menjadi anggota bahkan simpatisan juga tidak.
Baca Juga: Makin Kuat, PBNU Desak PKB Tentang Peran Ulama di Partai
Ia menyebut semenjak pulang dari Mesir, ia tak tergabung dengan organisasi manapun selain membuat organisasi dakwah anak muda yang bernama Pemuda Hijrah. Ia juga mengaku, selama ini berpatokan pada Imam Syafi'i. Seperti diketahui, warga Nahdliyin di Nusantara sama-sama menganut mazhab Syafi'i.
Tercatat ada empat daerah di Jatim yang tegas menolak kegiatan dakwah dan ceramah Hanan Attaki, Rabu (27/7/2022):
1. Penolakan di Gresik.
Saat itu, ia akan berceramah dalam Konser Langit di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim, Gresik pada 30 Juli 2022.
Mendengar rencana itu, PCNU melalui Lembaga Takmir Masjid Gresik (LTMG) mengirim surat keberatan kegiatan dakwah yang ditujukan kepada bupati Gresik. Ditolak berkegiatan di masjid agung, panitia lantas berencana memindahkan acara di lokasi lain. Tapi lagi-lagi sama tetap ditolak di Gresik.
2. Penolakan di Jember
Kali ini acara akan digeser ke Jember. Acara direncanakan digelar 29 Juli 2022 pukul 17.00 WIB di GOR PKSPO Jalan Nusantara, Kecamatan Kaliwates, Jember. Namun, acara ini juga bernasib sama. Mendapat penolakan.
Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan penolakan kegiatan ceramah Hanan Attaki karena lebih pada masyarakat Jember yang belum mengenal sosok Hanan Attaki sebagai seorang penceramah. Tak hanya itu, ia juga menyebut ceramah yang dikemas dengan tema Majelis Gaul, dinilai tidak sesuai dengan bentuk ceramah yang ada di Jember.
3. Geser ke Situbondo Tapi Gagal
Rencananya, acara itu akan digelar di sebuah Pondok Pesantren di Sukorejo, Situbondo. Meski demikian Ketua Panitia dari Majelis Gaul Jember Ustaz Hutri Agus Prayudo belum bisa memastikan tanggalnya.
Penolakan rencana ceramah Hanan Attaki ini dilakukan PCNU setempat. Menurut Ketua PCNU Situbondo, KH.Muhyiddin Khotib, salah satu alasan penolakan karena Hanan Attaki disinyalir sebagai salah satu pengurus ormas yang telah dilarang.
Baca Juga: Pengurus Kiai PBNU Meminta PKB Diperbaiki, Dulu Diancam Carok Saat Dirikan Partai
PCNU setempat lagi-lagi tegas menolak jika acara tersebut akan dipindahkan ke Situbondo, sebagaimana beberapa hari terakhir telah santer digaungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
4. Ceramah di Sidoarjo Ikut Batal
Konser Langit Hanan Attaki harusnya juga digelar di Sidoarjo, tapi juga sama batal. Acara dijadwalkan digelar di Masjid Nurul Iman, Perum The Taman Dhika, Sidoarjo bulan ini. Acara yang seharusnya digelar pada 30 Juli itu juga telah dibatalkan.
Acara batal karena panitia tak mengantongi izin. Hal ini disampaikan Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Mustain Baladan. Ia menyebut Konser Langit dibatalkan untuk menjaga Ukhuwah Islamiyah. Sama seperti sebelumnya, ada pihak yang keberatan bila Hanan Attaki menyampaikan ceramah di Sidoarjo.
5. Acara di Sumenep Masih Tunggu Izin
Gagal di sejumlah daerah, panitia kemudian memindahkan acara ke Sumenep, Madura. Poster acara bahkan telah tersebar. Dalam poster itu, Hanan Attaki akan digelar di Graha Adi Poday, Sumenep. Konser akan berlangsung pada 31 Juli 2022 mulai pukul 18.30 WIB hingga selesai.
Ketua panitia penyelenggara acara H David saat dikonfirmasi membenarkan bahwa acara Ustaz Hanan Attaki akan digelar di Sumenep atas inisiasi komunias teman ngaji. Meski begitu, ia masih menunggu izin keluar dari Polres Sumenep.
Baca Juga: Sebut Gus Yahya dan Gus Ipul Politisasi PBNU, Cak Imin: Nggak Sopan!
Saat dikonfrimasi, Polres Sumenep memang mengaku telah menerima izin dari pihak panitia. Tapi izni tak bisa diberikan langsung. Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyebut pihaknya masih membahas izin acara tersebut dengan tokoh agama dan masyarakat.
Widiarti mengatakan pembahasan dengan sejumlah tokoh agama dan masyarakat itu untuk meminta saran apakah polisi harus memberikan izin atau tidak acara Hanan Attaki. Sebab pihaknya mempertimbangkan faktor keamanan dan ketertiban masyarakat setempat.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi