Hadirnya Elite NasDem-Demokrat-PKS ke Nikahan Putri Anies, Sinyal Koalisi?

author Seno

- Pewarta

Minggu, 31 Jul 2022 19:18 WIB

Hadirnya Elite NasDem-Demokrat-PKS ke Nikahan Putri Anies, Sinyal Koalisi?

i

images (18)

Optika.id - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai hadirnya elite politik partai NasDem, Demokrat dan PKS ke acara resepsi pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Putri yang bernama Mutiara Annisa Baswedan yang menikah dengan Ali Saleh Alhuraiby pada Jumat (29/7/2022). Menurutnya pernikahan tersebut sarat makna politik.

Dia mengatakan, kehadiran Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga mantan Presiden PKS Sohibul Iman, yakni ingin menunjukkan sikap bahwa mereka satu frekuensi untuk bersama Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Baca Juga: Hasto Soal Pilkada Jakarta, Masukan Rakyat Masih Didengarkan!

"Kehadiran mereka tampaknya berkaitan dengan keinginan bersama Anies di Pilpres 2024, kata Jamiluddin Ritonga dalam keterangannya, Minggu (31/7/2022).

Apalagi, ketiga elite parpol tersebut berbincang-bincang hangat di acara pribadi orang nomor satu di DKI Jakarta itu.

Tiga petinggi parpol ini tampaknya memanfaatkan momentum pernikahan itu untuk menunjukan kebersamaannya dengan Anies, tukasnya.

Level Politik Anies

Sementara itu, Direktur Median Rico Marbun menyebut kehadiran banyak tokoh dalam pernikahan Mutiara Annisa Baswedan, diartikan sebagai tanda dari kualitas sang ayah.

"Setidaknya memperlihatkan level politik dari yang punya hajatan," ujar Rico, Minggu (31/7/2022).

Dia menjelaskan, Anies kini telah menjadi salah satu figur yang diperhitungkan banyak tokoh dan bahkan partai politik (parpol), sehingga wajar apabila dalam acara non kenegaraan tersebut dihadiri banyak tokoh.

"Di beberapa daerah yang saya tahu, memang ajang pernikahan tokoh sering sekaligus dijadikan ajang konsolidasi politik," tandasnya.

Rico mengatakan, momen pernikahan tersebut, seharusnya menjadi ajang silaturahmi banyak tokoh politik, tak terkecuali bagi elite PDI Perjuangan dan elite Partai Nasdem.

"Jangan sampai perbedaan politik merusak hubungan silaturrahmi prbadi antar sesama," ujarnya.

Rico tak bisa memungkiri ada hubungan yang berjarak antara PDIP dan Nasdem akibat perbedaan sikap politik menuju Pemilu Serentak 2024.

"Seharusnya biarkan perdebatan ada di ruang kebijakan dan elite. Tapi hubungan silaturahmi sesama tetap terjalin," sambungnya.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

Rico memandang perbedaan sikap antar parpol dalam menghadapi pesta demokrasi sepatutnya tidak menjadikan hubungan antara personal elite menjadi renggang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Bersitegang secara kebijakan dan arah politik itu sih sah dan sehat-sehat aja. Karena kan perlu saling menguji gagasan, pikiran dan ketokohan. Tapi ya di ajang-ajang acara kekeluargaan dan pribadi semua perbedaan itu kita tinggalkan di depan pintu," tukasnya.

Dewasa Berpolitik 

Selain itu, pengamat politik IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai kehadiran Prabowo Subianto di pernikahan tersebut menunjukkan sikap kedewasaan berpolitik.

"Saya kira itu menunjukkan sikap kedewasaan Prabowo sekaligus menunjukkan kenegarawanan Prabowo, meskipun Anies potensial menjadi rival di Pilpres 2024," kata Arif, Minggu (31/7/2022).

Menurutnya, Prabowo hingga kini tidak menunjukkan adanya ketegangan hubungan dengan Anies yang diprediksi maju pada Pilpres 2024.

Dia mengatakan Prabowo berjasa besar terhadap karier politik Anies pada di Pilkada DKI Jakarta 2017. Secara etika, Anies patutnya sadar dan paham dengan hal itu. "Padahal kami tahu, Anies dulu dalam Pilpres 2014 kontra terhadap Prabowo selain bukan kader partai Gerindra," katanya.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Secara etika, lanjutnya, semestinya Anies kukuh dengan komitmen bahwa dia tidak akan menjadi salah satu orang yang mengkhianati Prabowo dengan tidak maju menjadi bakal capres apabila Prabowo maju sebagai capres.

"Hanya saja, bisa jadi Anies karena ambisi politiknya melupakan etik tersebut," ujarnya.

Diketahui, Anies merupakan salah satu kandidat kuat dalam bursa calon presiden dan wakil presiden 2024. Selain kerap unggul di berbagai survei, Anies juga masuk sebagai tiga tokoh yang direkomendasikan bertarung di Pilpres 2024 berdasarkan hasil rakernas Nasdem.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU