Optika.id - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan relawannya di Istana Kepresidenan, Bogor dipandang sebagai antisipasi akan ada situasi yang rawan. Dan hanya relawan yang bisa mengkondisikan hal tersebut, bukan jajaran menteri Jokowi yang terpajang di kabinetnya.
Bahkan, menurut Direktur Eksekutif Oversight of Indonesias Democratic Policy, Satyo Purwanto, para relawan diduga mendapatkan tugas khusus yang tidak bisa dilaksanakan oleh menteri.
Baca Juga: Acara Desak Anies, Relawan Jokowi Ungkap Semuanya Sudah Aman dan Baik
Menurutnya, belum pernah ada di era pemerintahan sebelumnya ketika presiden membuat pertemuan dengan para relawan pendukungnya di tempat kerjanya Istana Negara.
"Ada beberapa analisis mengenai peristiwa tersebut," ujar Satyo kepada Optika.id, Selasa (2/8/2022).
Analisis Satyo yang pertama ialah Jokowi sedang ada di situasi yang rawan dan kemungkinan berkoordinasi dengan para relawannya adalah hal yang aman, alih-alih mendiskusikannya bersama para menterinya.
Yang kedua, bisa diartikan sebagai kemungkinan bahwa menteri-menterinya sudah terlalu bingung dan tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menghadapi dan menutupi persoalan perekonomian serta kerawanan potensi politik ke depannya.
Baca Juga: Merasa Tak Dihargai PDIP, Relawan Jokowi Beralih Dukung Prabowo?
"Sehingga mungkin saja memberikan 'tugas khusus' yang hanya bisa dilakukan oleh relawan, bukan untuk para menteri. Sebab beberapa waktu lalu beberapa kelompok relawan masih kedapatan berkampanye 'lanjutkan' atau tiga periode," paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehingga, menurut Satyo, tugas model begini tentu saja tidak bisa diberikan kepada menteri.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Mantan Relawan Ganjar Mania Mantap Deklarasi Dukung Prabowo
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi