Bahas Krisis Pangan dan Subsidi BBM, Jokowi Bertemu dengan Pimpinan Lembaga Negara

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 13 Agu 2022 19:01 WIB

Bahas Krisis Pangan dan Subsidi BBM, Jokowi Bertemu dengan Pimpinan Lembaga Negara

i

Screenshot_20220813-112156_Docs

Optika.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga negara di Istana Negara Jakarta. Pertemuan itu membahas soal krisis global, krisis pangan hingga keuangan dan berlangsung selama 2,5 jam.

Tadi, baru saja kita bertemu dan berbicara selama lebih dari 2,5 jam, kita membicarakan terkait dengan krisis global lalu berhubungan dengan krisis pangan, krisis energi dan juga krisis keuangan, jelas Jokowi usai pertemuan di Istana Negara Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga: Jangan Mudah Percaya! Pemuda Asal Madiun Ditangkap Polres Ponorogo Karena Kuras ATM Pacar Sendiri

Dalam pertemuan tersebut, dihadiri oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Ketua Mahkammah Agung (MA) Muhammad Syarifuddin.

Adapun Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun dan Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata.

Jokowi menjelaskan bahwa dirinya sudah lama tidak berkumpul dengan pimpinan lembaga negara. Maka dari itu, ia bersama para pimpinan lembaga negara membahas soal kondisi pangan dan energi dalam negeri.

Kita memang sudah lama tidak bertemu lembaga-lembaga tinggi negara karena Covid-19. Jadi, pas 17 Agustus-an, kita bertemu berbicara hal-hal yang tadi saya sampaikan, ucapnya.

Subsidi Energi: Selain itu, Jokowi juga menyampaikan terkait subsidi untuk energi yang diberikan pemerintah saat ini jumlahnya terlalu besar yakni, Rp502 triliun. Hal ini dilakukan untuk menahan harga pertalite, gas, listrik dan pertamax yang mengalami kenaikan.

Baca Juga: Kompetisi Kembali Dimulai, Aremania Pilih Boikot Lanjutan Liga 1

Ia menyebut belum bisa memastikan apakah pemerintah akan kuat memberikan subsidi kedepannya. Tidak ada negara yang berani menggelontorkan subsidi yang diberikan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tetapi, apakah angka Rp502 triliun masih terus kuat untuk kita pertahankan? Ya kalau bisa ya alhamdulillah, berarti baik, rakyat tidak merasa terbebankan. Jikalau memang APBN tidak kuat ya gimana lagi, ya kan, ungkap Jokowi.

Naik 2 Kali Lipat: Menurutnya, harga BBM di negara lain naik dua kali lipat mencapai Rp17.000 sampai Rp18.000 per liter. Hal ini juga yang disampaikan oleh Jokowi kepada para pimpinan lembaga negara tadi.

Kami menyampaikan kepada beliau-beliau mengenai fakta-fakta itu, angka-angka itu. Kalau kita masih mempunyai income negara dari komoditi, dari komoditas itu masih baik, ya kita jalani saja. Kalau tidak ya bagaimana lagi? pungkasnya.

Baca Juga: Generasi Baru Toyota Resmi Meluncur, Kijang Lawas Alami Kenaikan Harga

Penulis: Firtian Ramadhani

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU