Menkes Sebut Penularan Cacar Monyet Berbeda dengan Covid-19

author optikaid

- Pewarta

Senin, 22 Agu 2022 20:52 WIB

Menkes Sebut Penularan Cacar Monyet Berbeda dengan Covid-19

i

6300b2114e346

Optika.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut penularan cacar monyet atau monkeypox berbeda dengan Covid-19 yang sangat cepat.

Menurutnya, penderita cacar monyet bisa menularkan bila sudah mengalami gejala. Sementara Covid-19 bisa menular, bahkan sebelum seseorang merasakan gejalanya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus Ratusan, Dinkes DKI: Masih Terkendali

"Orang tidak tahu dia sakit (Covid-19) dan kalau kita dekat-dekat, tahu-tahu sudah ketularan. Sementara kalau cacar monyet dia harus bintik-bintik dahulu dan keluar nanah, baru bisa menularkan," katanya saat konferensi pers virtual The 3rd G20 Health Working Group, Senin (22/8/2022).

Hal tersebut dinilai membuat upaya pencegahan cacar monyet lebih mudah. Masyarakat diminta tidak melakukan kontak fisik bila menemukan sesama dengan bintik-bintik di kulit.

"Jadi selama kita tidak kontak fisik, kita tidak ketularan. Tidak seperti Covid-19 yang kita bicara saja (droplet) keluar dan mampu menularkan Covid-19," ungkapnya.

Diketahui cacar monyet di dunia terdapat 35.000 kasus teridentifikasi, sedangkan pada masa yang sama Covid-19 sudah mencapai jutaan orang. Jadi penularan cacar monyet jauh lebih sulit.

Satu kasus konfirmasi cacar monyet telah ditemukan di Indonesia. Juru Bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril mengatakan, virus cacar monyet itu menginfeksi seorang laki-laki warga negara Indonesia (WNI) berusia 27 tahun yang tinggal di DKI Jakarta dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis sebelum tertular.

Baca Juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster

Berdasarkan penelusuran, pasien bepergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli, hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Lalu pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox di tanggal 11 Agustus 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tepat pada 18 Agustus, pasien itu melakukan tes PCR di salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan. Kemudian pada 19 Agustus hasil test PCR pasien terkonfirmasi positif.

"Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri, ungkap dr Syahril pada Minggu (21/8/2022).

Ia menghimbau masyarakat agar tidak panik karena daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah dibandingkan dengan Covid-19. Sebagai gambaran, saat ini ada 39.718 kasus konfirmasi cacar monyet di seluruh dunia namun yang meninggal hanya 12 orang, atau kurang dari 0,001ri total kasus.

Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU