Komisi B DPRD Jember Kritik Kegiatan OPD Tak Kongkret dan Tidak Terintegrasi

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Rabu, 31 Agu 2022 18:28 WIB

Komisi B DPRD Jember Kritik Kegiatan OPD Tak Kongkret dan Tidak Terintegrasi

i

2045073630

Optika.id - Komisi B DPRD Jember, Jawa Timur, mengkritik sinergi organisasi pemerintah daerah (OPD) setempat. OPD diminta membuat kegiatan yang integratif, kreatif, sinergis, dan memiliki dampak luas ke masyarakat.

Kritik ini disampaikan Ketua Komisi B Siswono setelah mengevaluasi jalannya pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 2023 beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Wisata Aviasi di Jember dan Bondowoso Akan Segera Dikembangkan

Ternyata masing-masing OPD membuat kegiatan sendiri tanpa terkoneksi dengan OPD lain, katanya, Selasa (31/8/2022).

Siswono mencontohkan program untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang digelar Dinas Koperasi-UMKM dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Ia menyoroti kurangnya integrasi antar OPD sehingga terkesan berjalan sendiri-sendiri

Kalau terintegerasi, adakan satu event atau kegiatan konkret. Jangan digelar di luar kota, adakan di Jember dengan berskala nasional atau internasional, sehingga mendekatkan UMKM dengan pasar. Ini yang harus dilakukan, katanya.

Menurutnya, hal Ini kembali kepada sekretaris daerah sebagai kepanjangan tangan bupati, titik koordinati kebijakan. Ia juga mengusulkan kepada Sekda untuk melakukan rapat pertemuan rutin seminggu sekali untuk mengetahui progress OPD.

Saya mengatakan kepada Pak Sekda: tolong Anda sebagai salah satu kepercayaan bupati dan mumpuni di birokrasi, lakukan rapat setiap minggu dengan OPD. Progress masing-masing OPD tolong Anda tanyakan. Yang jadi kendala dan hambatan apa, suruh lapor. Kalau memang bupati yang harus mengatasi, Anda lapor ke bupati, kata Siswono.

Siswono minta agar ke depan program-program dibicarakan bersama dan mendorong kegiatan kreatif, serta kongkret yang bermanfaat langsung ke masyarakat.

Baca Juga: Kiai di Jember Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Santriwati di Bawah Umur

Postur anggaran (program) masing-masing OPD masih monoton, dari tahun ke tahun seperti itu. Mereka hanya pada tataran menghabiskan anggaran untuk hal-hal yang tidak konkret bagi masyarakat, katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Contohnya pelatihan-pelatihan. Kalau ada pelatihan, seharusnya disertai alat (peralatan kerja). Mereka didampingi dan dipantau terus sampai tingkat pemasarannya seperti apa. Karena ini era teknologi informasi, pemasaran online pun seharusnya mereka dibantu, kata Siswono.

Siswono berharap agar keinginan bupati, termasuk janji politiknya, dipahami benar dan menjadi satu kesatuan dalam program-progeram OPD. Siswono berharap pola-pola kepentingan pribadi dihindari.

Tapi bagaimana muaranya berorientasi untuk kepentingan masyarakat, katanya.

Baca Juga: Sampai Saat Ini, Gedung Pemerintahan dan Mall di Jember Tidak Ramah Difabel

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU