Optika.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar memastikan jika jajaran lembaganya terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar sadar tentang pentingnya sinyal ideology terorisme yang beredar. Pihaknya juga berharap agar sosialisasi tersebut masyarakat punya andil dalam pencegahan terorisme.
"Kami terus berupaya memberikan kesadaran masyarakat akan ideologi terorisme agar program pencegahan bisa berjalan baik," ujar Boy Rafli dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga: Modus Pelaku TPPO Gaet Mangsa Lewat Medsos
Menurut Boy Rafli, ada beberapa karakter ideology terorisme yang perlu dicermati serta diwaspadai oleh masyarakat. Di antaranya yakni karakter anti-konsititusi, anti-pancasila, intoleran, bersifat transnasional, serta mayoritas bersifat radikal.
Lalu, sering menghalalkan kekerasan serta anti kemanusiaan. Serta, ada kecenderungan menggunakan narasi agama guna mengelabui orang yang bakal direkrut dalam kegiatan memecah belah bangsa itu. Beberapa karakter tersebut merupakan hasil pencermatan BNPT dari beberapa peristiwa terorisme.
"Karakter ini kita sosialisasikan ke masyarakat agar pencegahan bisa maksimal dan masyarakat memiliki public awareness," jelas Boy Rafli.
Kepala BNPT tersebut menambahkan jika public awareness yang dimiliki oleh masyarakat saat ini diyakini cukup untuk menjadi bekal dalam mencegah berkembangnya ideologi terorisme di masyarakat. Dengan pemahaman tersebut, ia mengharapkan agar masyarakat bisa lebih waspada.
"Sehingga ketika ada orang yang mengangkat narasi anti-konstitusi atau khilafah itu bisa menjadi sinyal waspada terhadap narasi itu," tutur mantan Kadiv Humas Polri itu.
Baca Juga: Waspadai Tindak Kejahatan Love Scamming, Jangan Asal Terbuai Janji Manis
Sementara itu, Benny K Harman selaku Anggota Komisi III DPR RI menilai jika definisi ideology terorisme memang perlu disosialisasikan. Sebabnya, masih banyak kelompok yang disebut teroris tidak merasa dirinya memiliki pemahaman terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka dari itu, menurutnya, memang diperlukan definisi yang rinci dan karakter-karakter ideologi terorisme yang beredar di masyarakat. Harapannya, masyarakat bisa lebih paham dan bisa menghindari ideologi seperti itu.
"Memang perlu didefinisikan kembali kelompok terorisme dan radikal itu seperti apa. Karena saat saya ke Palu itu mereka tidak merasa dan juga bingung," ungkap politisi Partai Demokrat ini.
Baca Juga: Kepala BNPT: Intoleransi Jadi Bibit Utama Radikalisme
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi