Optika.id - Antrean panjang mengular terlihat dari postingan netizen tanah air, salah satunya terlihat dari status WhatsApp Budi Haryono. Dia mengatakan antrean panjang mengular di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) rest area tol Sidoarjo. Tampak kendaraan roda empat antre panjang berebut Pertalite seharga Rp 7.650 per liter. Isunya Pertalite akan naik di angka Rp 10 ribu per liter.
"Antrian SPBU Rest Area Tol SDA Luar Biasa," tulisnya sembari memberikan emot sebal seperti dikutip Optika.id, Rabu (31/8/2022) malam.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik Menurun, PKS Soroti Hal ini ke Jokowi
Sementara itu, Yudi Saputra juga menuturkan antrean cukup panjang terjadi di SPBU Lidah Kulon, Surabaya.
"Sepanjang jalur HR Muhammad sampai Lidah full antrinya mas," kata Yudi pada Optika.id, Rabu (31/8/2022).
"Ngerti ngene aku tuku jaran (tahu gini aku beli kuda)," sindir Yudi.
"Mene gawe Shell ae (besok ngisi di SPBU Shell saja)," imbuhnya.
[caption id="attachment_38894" align="aligncenter" width="720"] Antrean panjang mengular di SPBU Lidah, Surabaya. (Yudi)[/caption]
Yudi mengatakan menghabiskan Rp 50 ribu tiap kali isi bensin. "Tiwas tuku Ninja bensin ape mundak (Sayang sudah beli motor Ninja, bensin mau naik)," tutur pria asli Surabaya ini. Seperti diketahui, motor Kawasaki Ninja terkenal boros bensin, lantaran cc nya yang besar.
Berdasarkan pantauan Optika.id, antrean panjang terjadi hampir di semua SPBU di Surabaya dan Sidoarjo, seperti di SPBU Pondok Candra Indah dan SPBU Sier.
Diketahui, kabar yang beredar menyebutkan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar akan naik besok, Kamis (1/9/2022).
Terkait kabar tersebut, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kenaikan BBM bersubsidi sudah betul-betul dihitung oleh pemerintah dan nanti akan diumumkan.
"Saya kira itu sudah betul-betul dihitung pemerintah, dan nanti akhirnya akan diumumkan. Ini yang terbaik untuk kita, ini kerja sama kita, dan ini juga bukan masalahnya rakyat miskin atau kaya. Karena ini masalah bangsa. Sama seperti kita menangani COVID-19 lalu," kata Luhut di sela-sela kunjungan kerjanya ke TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga: Menilik Pemberian Subsidi 'Pereda Perih', Pasca Kenaikan Harga BBM
Luhut menekankan rencana kenaikan harga BBM tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Ini pure buat Indonesia lebih hebat, dan lebih baik ke depannya," katanya.
Rencana kenaikan harga BBM itu sudah muncul sejak beberapa hari terakhir. Pemerintah juga berkali-kali mengeluhkan beratnya beban subsidi yang mencapai Rp 502 triliun.
Dalam berapa waktu terakhir, sinyal kenaikan harga BBM terus berhembus kencang. Luhut sebelumnya juga menyebut kenaikan harga BBM merupakan hal lumrah yang dihadapi seluruh dunia. Dia lantas menyebut kenaikan harga BBM tidak akan seperti perang dunia ketiga.
"Ini bukan akan seperti perang dunia ketiga, ini memang dinamika yang seluruh dunia menghadapi," kata Luhut saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8/2022).
Luhut menambahkan, pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) tambahan sebagai antisipasi jika ada kenaikan harga BBM. Anggaran Rp 24,17 triliun digelontorkan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca Juga: Dosen UI Bocorkan Teori: Kalau Mau Demo, Pastikan Kekuasaan Jatuh
Lainnya akan ada Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk 16 juta pekerja, serta program Perlindungan Sosial atau perlinsos dan penciptaan lapangan kerja yang dieksekusi oleh Pemda terdiri dari subsidi sektor transportasi ojek, angkutan umum, dan nelayan.
"Dananya ada dan sekarang sedang dipersiapkan sehingga inflasi kita bisa jaga, bisa kita turunkan. Saya kira semua akan jadi lebih baik," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi