Optika.id - Pengamat politik nasional Rocky Gerung menilai, saat ini ada konspirasi dari 'Istana' untuk menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Padahal kata Rocky, Anies juga berhak menikmati kebebasannya dalam upaya eksplorasi potensinya di Pilpres 2024.
Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
"Konspirasi kekuasaan tidak menginginkan Anies. Lepas kita suka atau tidak suka, kita puji atau kritik, tetapi dia (Anies) berhak untuk menikmati kebebasan dia dalam upaya mengeksplorasi potensi di Pilpres," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya, Kamis (1/9/2022).
Rocky mengatakan, bahkan saat ini pemerintah berupaya menjegal Anies secara terang-terangan.
Dia menilai, Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Demokrat sudah membaca konspirasi itu.
"Jadi mestinya kita bayangkan itu, kalau di ujung ngga ada soal, tapi jangan dijegal di depan dong, ini masa jegal sesorang dengan konspirasi politik. Ini memang PKS dan Demokrat membaca itu, makin lama makin jelas arah untuk menjegal Anies itu," kata Rocky.
Dia mengungkapkan, Anies dijegal dari segala arah. HAL yang paling nyata adalah soal Formula E yang sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun kasus itu tidak terbukti adanya tindak pidana korupsi.
Rocky menilai, meski tidak terbukti, akan ada upaya lain soal administrasi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika ada kekeliruan sedikit, maka Anies akan diadukan.
"Tanpa terbukti pun kalau ada cacat administrasi pasti dibawa ke KPK itu," katanya.
Upaya ini, menurut Rocky, karena elektabilitas Anies Baswedan terus naik. Maka akan dicari di mana administrasi pemerintahan DKI itu yang ada cacat.
Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
"Jadi cacat administrasi bisa berupaya untuk menjegal jalan politik seseorang. Buruknya begitu politik kita," tukasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rocky mengatakan, soal sprindik semua calon yang diusung Istana juga ada. seperti Ganjar Pranowo ada soal e-KTP, begitu pun Erick Thohir juga.
"Presiden bilang siapa pun bisa maju, tetapi yang dia inginkan hanya satu yaitu yang dia setujui itu. Yang disetujui kendati punya masalah tetapi diagung-agungkan," tandasnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat, Andi Arief menilai, Pilpres 2024 akan tidak adil jika Presiden Joko Widodo menggunakan kekuasaannya untuk mendukung bakal calon Presiden 2024.
"Pilpres 2024 hampir dipastikan tidak adil proses dan hasilnya, selama Presiden Jokowi ikut cawe-cawe. Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan," kata Andi Arief di Twitter-nya seperti dikutip Optika.id, Kamis (1/9/2022)
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Dia menilai, ada upaya Istana untuk menjegal Anies Baswedan dan muluskan Ganjar Pranowo.
"Pak Jokowi pasti akan bilang hak saya mendukung Ganjar Misalnya. Tetapi, jangan juga punya rencana menolak pencalonan @Anies Baswedan karena dianggap hak," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi