H. Norman: Majelis di DPP, DPW dan DPC PPP Perlu Ambil Sikap Untuk Anies-Sandiaga 2024

author Seno

- Pewarta

Minggu, 18 Sep 2022 03:58 WIB

H. Norman: Majelis di DPP, DPW dan DPC PPP Perlu Ambil Sikap Untuk Anies-Sandiaga 2024

i

IMG-20220917-WA0040

Optika.id - Ketua Dewan Pakar DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Surabaya H Norman Fauzi SH mengatakan, bahwa sudah saatnya seluruh majelis-majelis di DPP (Dewan Pimpinan Pusat), DPW (Dewan Pimpanan Wilayah) serta DPC PPP untuk terus diberikan peran serius dan penting serta makin dilibatkan dalam mengambil semua keputusan strategis partai. Dan menurutnya perlu mengambil sikap untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2024.

"Yakni di semua tingkatan mulai dari pusat, provinsi juga kabupaten atau kota serta tingkat paling bawah di kecamatan atas semua yang menyangkut keputusan-keputusan partai yang cukup strategis dalam rangka pemenangan pemilu legislatif misalnya serta yang cukup penting lagi yaitu proses menuju pemilihan presiden di 2024 yang akan datang," kata Putra Alm KH Soeleiman Fadeli yang merupakan pendiri PPP Jatim dan tokoh NU ini, Sabtu (17/9/2022).

Baca Juga: PPP Titipkan Kader yang Maju Pilkada di Jatim ke Khofifah!

Lebih jauh, Norman mengingatkan agar bagaimana semua dinamika politik nasional yang ada pada saat ini akan terus didiskusikan bersama-sama oleh seluruh komponen yang ada di dalam tubuh PPP.

"Seperti hal contoh yakni makin melejitnya elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan  Menparekraf Sandiaga Uno, bahkan untuk saat ini dan beberapa bulan ke depan akan semakin naik dan bahkan diprediksi oleh beberapa lembaga survei independen, kedua tokoh itu akan mampu melebih elektabilitas Prabowo sebagai capres koalisi antara partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," kata mantan sekretaris DPC PPP Surabaya.

"Maka bila perlu kita sampaikan kepada para ulama serta kiai-kiai yang ada di dalam kepengurusan PPP bahkan juga kepada para kiai-kiai dan ulama yang saat ini masih tetap berjuang bersama PPP walaupun tidak di dalam struktur partai," imbuh Mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPW PPP Jatim.

Norman menerangkan, partai-partai lain yaitu partai Nasdem yang dikomandani oleh Surya Paloh dan Partai Demokrat yang dipimpin oleh anak muda seperti AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) putra mantan presiden SBY sudah dalam proses final bersama Anies Baswedan dan AHY.

"Lalu PPP ini gimana dan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) itu sendiri kemana, sekali lagi kita jangan jadi partai yang selalu mengekor dan terlambat menentukan sikap istilah pondoknya maa huwa KIB wama atderoka KIB. PPP seperti tersandera oleh situasi dan kondisi ibarat wadah tanpa isi, saat ini waktunya PPP apakah mau memilih perubahan atau mau memilih yang lain, tentunya yang harus dipilih adalah yang berdampak semakin positif dan mampu untuk membesar partai disamping hal yang utama adalah memberikan manfaat untuk umat," tandas Mantan deklarator GMPI (Generasi Muda Pembangunan Indonesia) pusat ini.

Menurut Norman, PPP perlu kerja elektoral yang cerdik ikut perubahan untuk lebih baik atau tertinggal zaman.

"Gonjang-ganjing amplop sudah selesai dan melalui Mukernas telah menentukan Plt Ketum DPP PPP, bahkan penetapan pak Mardiono sebagai Plt Ketum DPP PPP yang juga anggota Watimpres sudah di akukan oleh pihak ke Menkumham, artinya hal ini sudah final dan legal serta sah menurut hukum administrasi negara, atas hal ini maka Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM di kabinetnya pak Joko Widodo pun sudah menerbitkan surat keputusan atau SK nya tertanggal 9 September 2024," jelasnya.

"Kondisi yang semakin kondusif ini ditandai dengan adanya Pertemuan kedua belah pihak antara pak Suharso Monoarfa sebagai mantan Ketum DPP PPP yang juga Menteri dengan PLT DPP PPP yang baru pak Mardiono. Bahkan saat ini pak Mardiono sudah mulai safari untuk sowan ke pada para kiai dan ulama serta ke pondok pesantren," sambungnya.

Baca Juga: PPP Resmi Dukung Pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2024

Menurutnya, ini adalah hasil dan perjuangan yang sangat luar biasa dari para kiai, ulama dan habaib di dalam tubuh majelis-majelis di DPP PPP yang sangat responsif dalam upaya untuk menyelamatkan partai. Yaitu, PPP ke depan khususnya menghadapi pesta demokrasi pada tahun 2024 yang sudah sangat dekat dari saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kerja keras para ulama dan kiai serta Habaib ini di luar kebiasaan, karena dulu dulu nya beliau beliau yang duduk majelis majelis di semua tingkatan hanya hanya dijadikan lambang atau simbol atas sebuah lembaga tinggi di partai tanpa peran bahkan tanpa fasilitas," tukasnya.

Para kiai dan ulama serta habaib juga para pimpinan pondok pesantren saat ini sudah mulai sering disowani dan diundang serta diajak ngomong untuk mengoptimalkan dalam membahas tentang strategi politik secara nasional.

Norman menuturkan, kiai ulama dan habaib serta pimpinan pondok jangan cuma dijadikan kayu bakar saja dan cuma dibutuhkan saat diperlukan. Namun kalau sudah selesai kepentingannya maka para kiai dan ulama serta habaib juga para pimpinan pondok pesantren di kembalikan untuk aktivitas rutin sosial keumatan bahkan dibiarkan begitu saja.

"Sudah saatnya beliau-beliau itu tidak saja diminta fatwa atau cuma diminta mimpin doa, namun saran dan pendapat serta petuah beliau beliau itu untuk saat ini sudah waktunya diperhatikan bahkan diimplementasikan dengan baik oleh PPP, saatnya beliau-beliau semua itu mulai diajak memikirkan konsep dan strategi politik serta tentang ketatanegaraan ke depan secara bersama-sama, lalu bagaimana hal itu yang harus dilakukan oleh PPP dengan para kiai dan ulama serta habaib juga pimpinan pondok, yaitu mulai diajak berbicara tantang data bahkan bila perlu tentang data konstalasi politik hingga per kecamatan," tukasnya.

Baca Juga: PPP Resmi Serahkan Rekomendasi untuk Eri-Armuji di Pilwali Surabaya

"Jangan sampai di pondok beliau atau pun di lingkungan rumah beliau sendiri suara PPP malah jeblok, kita perlu untuk membantu beliau dengan data juga memberikan penjelasan secara sederhana hal data, sehingga kondisi dinamis politik dapat disampaikan dan disikapi dengan baik, jangan sampai malah ada partai partai lain seluasa memainka peran kita sendiri dan makin cerdik serta menari di lahan PPP sendiri," pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU