Pengamat: Ada Tugas yang Harus Dilakukan Anies Jika Ingin Nyapres

author Seno

- Pewarta

Kamis, 13 Okt 2022 12:17 WIB

Pengamat: Ada Tugas yang Harus Dilakukan Anies Jika Ingin Nyapres

i

anies-enggan-buruburu-tentukan-cawapres-fqc

Optika.id - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut ada tugas yang harus dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika ingin maju sebagai capres di kontestasi Pilpres 2024.

Menurutnya, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) itu harus melakukan safari politik. Pasalnya Partai NasDem tidak bisa mencalonkan Anies seorang diri.

Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus

Pilihannya, Anies saat ini hanya dengan Partai Demokrat dengan PKS, kata Ujang pada Optika.id, Kamis (13/10/2022)

Ujang menilai hanya dua parpol tersebut yang bisa mendukung Anies Baswedan. Sebab, menurutnya partai-partai lain sudah memenuhi 20 persen Presidential Threshold.

KIB, Gerindra-PKB, dan PDIP sudah memiliki 20 persen. Jadi, saya melihat hal tersebut sangat wajar jika Anies menemui Partai Demokrat, tutur dosen Universitas Al-Azhar ini.

Seperti diketahui, belum lama ini Anies menjumpai Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022).

Meski demikian, Ujang menilai AHY bukan satu-satunya kandidat cawapres yang memungkinkan dipilih Anies dalam Pilpres 2024.

Bisa jadi juga dengan yang lain. Jadi, pertemuan Anies dan AHY tersebut baru komunikasi saja, ucapnya.

Ujang menduga Anies akan bertemu dengan PKS, parpol, dan tokoh lain setelah dirinya tak menjabat gubernur lagi.

Jadi, pertemuan dengan AHY hanya sebagai komunikasi atau silatuhrami poltik untuk menggaet atau meyakinkan parpol lain bergabung dengan nasdem, tandasnya.

Hal senada dikatakan pengamat politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa. Dia memandang, langkah Anies bertemu AHY adalah tindak lanjut untuk menjajaki kemungkinan koalisi di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara

Apalagi, lanjut Herry, Anies saat ini berstatus sebagai bakal calon Presiden (Bacapres)-nya Partai NasDem yang idealnya memang bertugas membangun komunikasi politik menjelang Pilpres 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dalam konteks kalkulasi politik, dukungan pencalonan Anies pada Pilpres 2024 belum memenuhi syarat. Artinya perlu menjajaki koalisi termasuk dengan Demokrat maupun parpol lainnya," kata Herry, Rabu (12/10/2022).

Selain itu, Herry juga menduga Anies bertemu tokoh politik seperti AHY memiliki pesan politik.

"Ada pesan politik, kondisi saat ini hanya memungkinkan Anies bertemu AHY karena bukan berasal dari koalisi pemerintah," ujarnya.

Di sisi lain, pertemuan Anies dengan AHY juga untuk mendeteksi tingkat respons publik terhadap pencalonan Anies dan dukungan Demokrat.

"Pertemuan semacam ini untuk cek ombak juga melihat respons publik, bagaimana tingkat penerimaan jika Anies, AHY dan Demokrat dalam satu koalisi sehingga pihak mereka bisa memetakan peluang dan tantangan ke depan," tuturnya.

Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok

Seperti diketahui, dalam pertemuan itu, Anies mengungkapkan bahwa telah bertemu dengan para pengurus Partai Demokrat. Selain itu, Anies mengatakan bahwa dirinya siap berjalan bersama dengan Partai Demokrat menyambut Pilpres 2024.

"Saya merasa sangat terhormat, saya berjumpa dengan beberapa pengurus ternyata beberapa (pengurus) Demokrat luar biasa. Insya Allah ini penanda bahwa kita siap untuk jalan bersama-sama," kata Anies dalam pidatonya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU